Ketika Naomi Menjadi Inspirasi Buku Ria Pasaman

Berbicara mengenai latar belakang sang penulis Ria Indriana Pasaman. Wanita ini menyukai buku dan suka menulis karena mewarisi orang tuanya yang juga sangat mencintai dunia buku. Ia membuat perpustakaan keliling. Membawa buku ke berbagai daerah untuk disumbangkan kepada masyarakat.

Ria Indriana Pasaman bersama Tuta, Kurator Buku dan Foto Pada Pameran Tenun. (ist)

Ria adalah sosok ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan sosial preneur. Ia mendirikan usaha bidang pendidikan yakni mendirikan TK DoctorRabbit di kawasan Cinere, Jawa Barat.

Selain aktif sebagai Socialpreneur, dalam 20 tahun terakhir Ria beraktivitas mengurus program anak asuh bagi anak-anak yang tak mampu untuk bisa bersekolah. Ria adalah putri dari seorang ayah berdarah Singkil Aceh-Sumatera Utara dan ibu dari Sunda. Latar belakang dari berbagai suku ini mendidik Ria memiliki rasa kebudayaan nusantara yang tinggi.

“Ayah saya masih keturunan Singkil Aceh dan Barus Sumatera Utara. Perpaduan budaya Aceh dan Sumatera Utara, Ibu saya dari Sunda dan suami dari Sumatera Barat,” tutur Ria.

Ria tinggal di Jakarta sejak masih usia 10 tahun dan bersekolah di SD Tarakanita. Sebelumnya ayahnya menyekolahkan Ria di SD Xaverius dan SD PUSRI di Palembang mengikuti ayahnya yang bertugas disana.

Ria mulai mengenal dan mendalami hobi kain tenun songket saat melihat hasil karya tenun Palembang. Darisanalah ia mulai mencintai motif-motif songket, terutama motif bunga. Apalagi ia menyukai traveling. Kebiasaan keliling Indonesia dan luar negeri dimanfaatkan Ria untuk memahami budaya kain tenun di penjuru nusantara.

Peraih gelar MBA dari Southern New Hamshire University di Amerika bidang bisnis tahun 1987 ini memperkenalkan bagaimana benang-benang emas dari songket-songket tenun khas motif Palembang dibuat dari tangan dan dikembangkan.

Demikian juga perjalanannya ke Rusia akhir Juli nanti untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia melalui songket tenun nusantara. Ia membawa banyak songket tenun dan diperkenalkan kepada masyarakat di setiap negara yang dikunjungi. Di setiap daerah ia mencari songket khas hasil karya daerah.

Putra pertama Ria kini sukses sebagai bisnisman. Sedangkan putra keduanya seniman dan pelukis dan mempunyai galeri bernama Semesta’s Gallery dan Putri ketiganya sedang kuliah di London yang juga mencintai tenun songket dan batik Indonesia. (Edi Winarto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: