Ketatnya Liga-1 Makan Korban, Lima Pelatih Tergusur Siapa Lagi Menyusul?

Para pelatih yang terdepak tersebut dianggap gagal menaikkan performa tim. Bahkan ada klub yang belum meraih kemenangan satupun. Lantas siapa lagi pelatih yang sudah menjadi korban keganasan BRI Liga 1 2022?

Mundur di saat hari bersamaan dengan aksi Bobotoh, posisi Alberts digantikan Budiman Yunus sebagai caretaker. Persib kemudian mengumumkan Luis Milla bakal mengisi posisi pelatih.

4. Javier Roca (Brazil/ Persik Kediri)

Menyusul Alberts, Persik Kediri mengumumkan secara resmi mengakhiri kerjasama dengan pelatih kepala Javier Roca, Sabtu (13/8/2022).

Hasil evaluasi dari empat pertandingan awal membuat Persik menyudahi kebersamaan dengan salah satu mantan legiun asing di Liga Indonesia.

Dalam empat laga awal di Liga 1 2022/2023, Persik hanya meraih satu poin serta melesakkan dua gol berbanding enam kebobolan.

Direktur Teknik Persik Kediri, Danilo Fernando menyebut keputusan tersebut diambil manajemen seusai melakukan evaluasi menyeluruh.

“Manajemen Persik Kediri mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dedikasinya yang sudah terjalin baik selama ini.”

“Semoga sukses kariernya di tempat yang lain,” ungkap Danilo yang dikutip dari Instagram resmi @persikfcofficial.

Persik Kediri sendiri meraih hasil kurang maksimal selama pra musim dan 4 laga awal kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023.

5. Jacksen F. Tiago (Brazil/ Persis Solo)

Kebersamaan Persis Solo dan Jacksen F Tiago hanya seumur jagung. Pada 19 Agustus, setelah mengantar Persis menang untuk kali pertama di Liga 1, pelatih asal Brasil itu mengumumkan mundur dari kursi kepelatihan Persis.

Ketika melatih Persis, Jacksen selalu gagal membawa poin. Padahal Persis dikenal sebagai klub kaya yang royal membelanjakan pemain bertabur bintang meski baru promosi ke Liga-1.

Desakan agar Persis berpisah dengan Jacksen sudah dilancarkan suporter usai Laskar Sambernyawa menelan sederet kekalahan pada awal Liga 1.

Alasan Jacksen mundur ialah sang istri. Sang istri telah mengisyaratkan dirinya untuk meninggalkan kursi kepelatihan. Menurutnya hal tersebut adalah hal yang tak bisa ia tolak.

“Selama di Solo saya selalu mendengar seruan “Jacksen Out, Jacksen Out”, tapi di antara suara tersebut hanya ada satu suara yang saya dengar, yakni suara istri saya.”

“Ia menyampaikan bahwa kenapa saya masih harus bertahan di sini?”

“Hal tersebut membuat saya menghubungi para bos karena desakan dari istri saya adalah hal yang paling terpenting,” kata Jacksen yang dikutip dari persissolo.id.

Meski menyatakan mundur dari kursi kepelatihan, Jacksen tetap akan menjadi bagian dari Persis karena masih terikat kontrak bersama manajemen. Baginya akan banyak hal yang bisa ia bantu untuk pengembangan Persis, salah satunya pada pengembangan pemain muda. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: