“Untuk menakuti warga, mereka menunjukan pasal-pasal. Karena takut, awalnya warga itu sepakat memberikan uang Rp 4 juta,” kata Irwan.
Tak puas, ketiganya kembali melancarkan aksinya pada Senin (18/9/2023). Mereka mendatangi warga lainnya berinisial S. Dengan modus yang sama, mereka meminta Rp 15 juta.
Saat itu warga S juga merasa ketakutan. Namun karena tak memilik cukup uang, menjanjikan Rp 10 juta, dan baru menyerahkan Rp 2 juta dengan sisanya akan diserahkan pada Kamis (21/9/2023).
Belakangan, menyadari merasa diperas, warga yang kesal bersama warga lainnya akhirnya mengepung dan mengaraknya menuju balai desa.
“Warga geram akhirnya dikepung lalu diarak ratusan warga ke balai desa. Pelaku kemudian diamankan ke Polsek Paguyangan,” pungkas Kades Irwan.
Atas dugaan tindakan pemerasan dan mengintimidasi dilakukan oleh ketiga oknum wartawan oleh warga diciduk lalu diarak beramai-ramai oleh warga menuju Balai Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah.
Peristiwa ketika penangkapan hingga mengarak ketiga oknum wartawan tersebut sempat ada warga yang merekam dengan kamera ponsel, dan videonya diunggah di media sosial Facebook, oleh netizen langsung diapresiasi hingga viral.
Kepala Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes Irwan Susanto mengatakan, kejadian dalam video itu berlangsung pada Kamis (21/9/2023) malam.
Kepala Kepolisian Sektor Paguyangan, Brebes, AKP Sunarto menyebut kasus dugaan pemerasan itu sedang ditangani oleh pihaknya.
“Kejadian semalam itu warga mengamankan tiga wartawan karena diduga melakukan pemerasan. Sekarang lagi ditangani,” kata Sunarto
Tiga orang yang mengaku sebagai wartawan dari media online ditangkap massa dan diarak ke balai desa di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes. Warga kesal karena tiga orang itu mengancam dan memeras para petani.
Kepala Desa Pandansari, Irwan Susanto menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis (21/9/2023) malam. Warga mengepung para terduga pelaku pemerasan, yaitu HM, K dan T yang saat itu tengah memeras warga.
Tindakan pemerasan itu bermula pada Kamis (14/9/2023), di mana oknum wartawan tersebut mendatangi rumah warga Desa Pandansari berinisial W. Mereka mempermasalahkan warga desa ini karena menggunakan air untuk menyiram tanaman.
Wartawan itu juga menakut-nakuti warga dengan menunjukkan peraturan yang terkait soal penggunaan air saat kemarau.
“Warga dipermasalahkan karena menggunakan air untuk menyiram tanaman. Untuk menakut nakuti warga, ditunjukkan pasal pasalnya. Karena takut, warga sepakat memberikan Rp 4 juta kepada wartawan tersebut,” ungkap Irwan, Jumat (22/9/2023).