Jakarta, EDITOR.ID,- Putri Candrawathi terus membangun narasi terkait misteri peristiwa di Magelang, Jawa Tengah dalam beberapa kali pemeriksaan yang dilakukan Timsus Polri. Hal ini dilakukan sebagai alasan motif pembunuhan berencana yang diotaki suaminya Irjen Pol Ferdy Sambo.
Dalam pengakuan terbarunya, tersangka Putri Candrawati kembali membuat pengakuan heboh. Yakni terkait soal peristiwa Magelang. Ia tetap menuduh korban mendiang Brigadir J telah melakukan pelecehan atas dirinya.
Pernyataan itu disampaikannya di tengah rangkaian penyelidikan motif dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki oleh Irjen Ferdy Sambo di rumah dinasnya pada 8 Juli 2022.
Pengakuan Putri Yang Berubah-ubah Timbulkan Tanya Tanya
Kesaksian Putri Candrawathi soal konten dewasa dibalik pembunuhan Brigadir Yosua memang membuat publik benar-benar melongo. Geli-geli Sedap hingga membuat sang suami murka ke Brigadir J.
Sayangnya pengakuan tersebut selalu berubah-ubah dan hal inilah yang memicu pertanyaan publik. Pasalnya dalam tiga kesempatan berbeda, Putri memberi pengakuan yang berbeda-beda.
Dalam pemeriksaan pertama Putri Candrawathi menyebut Brigadir J telah melecehkannya di kamar. Tetapi keterangan itu berubah di kemudian hari.
Saat wawancaranya yang kedua, Putri Candrawati mengubah keterangannya dan mengatakan bahwa benar Brigadir J pernah masuk kedalam kamarnya ketika sedang berada di Magelang.
Tak hanya itu, Putri Candrawati juga mengatakan bahwa Brigadir J masuk ke kamarnya dan melucuti bajunya dan sempat mengalami kontak fisik dengannya.
Namun keterangan ini juga kembali berubah pada pengakuan ketiga Putri Candrawathi. Dimana dia menyebut dirinya tengah berbaring di kasur ketika Brigadir J masuk ke kamar dan melakukan kontak fisik.
Putri Diperiksa 12 Jam dengan 80 Pertanyaan
Putri Candrawathi, menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 12 jam, sejak pagi hingga malam, Jumat 26 Agustus 2022
Selama pemeriksaan berlangsung, Putri dicecar kurang lebih sebanyak 80 pertanyaan dari tim penyidik.
“Kurang lebih sebanyak 80an pertanyaan,” kata Kuasa Hukum Putri, Arman Hanis di Mabes Polri, Sabtu 27 Agustus dini hari.
Arman menegaskan, bahwa kliennya telah secara konsisten menjawab seluruh pertanyaan dalam BAP terkait, termasuk dugaan yang disangkakan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J.
“Berdasarkan klien kami, dalam BAP tersebut tidaklah akurat, dan telah dijelaskan klien kami secara konstruktif kepada penyidik,” terangnya.
Arman juga menegaskan, dalam pemeriksaan, Putri kembali menjelaskan bahwa dirinya merupakan korban tindakan asusila atau kekerasan seksual.
