Menanggapi adanya “tekanan” dari parpol koalisi yang meminta jatah jabatan menteri dalam jumlah tertentu, Jokowi dengan enteng mengatakan ia tidak terpengaruh sama sekali dengan tekanan dari parpol koalisi karena menteri adalah hak prerogatif Presiden.
“Ya enggak apa-apa, mau minta 10, mau minta 11, mau minta 9, kan enggak apa-apa, wong minta saja,” kata dia.
Di sisi lain, Jokowi juga akan mencari anak-anak muda dari kalangan profesional. Ia juga menilai saat ini banyak anak muda yang hebat di berbagai bidang.
“Kalau enggak ada dari partai, kita cari sendiri dari profesional. Profesional muda kan banyak banget,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Wakil Presiden terpilih, Ma’ruf Amin, menganggap wajar soal kemungkinan menteri dari kalangan milenial dalam kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin nantinya.
Ia menilai, kalangan milenial punya potensi besar sehingga kehadirannya diperlukan dalam kabinet.
Terlebih, kata Ma’ruf, kemungkinan menteri dari kalangan milenial pernah disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan.
“Bahkan beliau menyebut umur, 25-30 tahun ya. Itu artinya berarti akan ada menteri (milenial). Ini kan hak prerogatif Presiden. Nanti jadi saya kira memang karena potensi milenial cukup besar maka saya kira sudah wajar untuk direpresentasikan di dalam kabinet,” ujar Ma’ruf saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (3/7/2019). (tim)