EDITOR.ID, Jakarta,- Musibah gempa dan tsunami dahsyat yang menerjang Kota Palu, Sigi dan Donggala dan menewaskan lebih dari 2.000 warga, telah mengundang rasa simpati dari berbagai negara di belahan dunia. Tak terkecuali rakyat dan Kerajaan Yordania.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman ikut menghadiri acara pelepasan bantuan kemanusiaan Pemerintah dan Rakyat Yordania bagi korban bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah, Rabu 17 Oktober 2018, bertempat di Bandara Udara Militer Marka, Amman.
Hadir pada acara tersebut sejumlah pejabat dari unsur Kementerian Luar Negeri Kerajaan Yordania, Organisasi Kemanusiaan Kerajaan Yordania (JHCO), serta komandan Bandara Udara Marka.
Bantuan Kemanusiaan tersebut merupakan amanat Raja Yordania Abudullah II menyusul besarnya dampak bencana gempa bumi yang terjadi di di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Kerajaan Yordania mengirimkan satu pesawat militer C-130 berisi bantuan kemanusiaan yang diberangkatkan pada tanggal 18 Oktober 2018 dan diperkirakan akan tiba di Bandara Internasional Balikpapan pada tanggal 19 Oktober 2018.
Bantuan yang diberikan terdiri dari barang-barang kebutuhan darurat seberat 15 ton yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh Pemerintah Indonesia, meliputi tenda, alat kebersihan, tongkat penyangga medis, dan generator listrik.
Bandara Internasional Balikpapan ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai bandara penghubung untuk menampung, mendaftarkan, dan memproses bantuan kemanusiaan asing yang masuk bagi kepada korban gempa Sulawesi tengah.
Melalui bandara udara ini, bantuan internasional akan diterbangkan ke Bandar Udara Palu melalui “jembatan udara†yang dioperasikan Pemerintah Indonesia hingga tanggal 26 Oktober 2018.
Atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia, KBRI Amman menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Raja Abdullah II atas kebaikannya mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan ke Sulawesi Tengah.
Wakil KBRI yang hadir pada kesempatan tersebut juga sampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada Pemerintah Yordania, JHOC, Angkatan Udara Yordania, serta rakyat Yordania atas simpati dan dukungannya kepada Indonesia dalam menghadapi bencana ini.
Pemberian bantuan kemanusiaan ini menunjukkan hubungan yang erat, tidak hanya antar Pemerintah, tetapi juga masyarakat di kedua negara. Hal tersebut juga akan berdampak pada semakin kuatnya ikatan persahabatan kedua negara di masa mendatang.
Gempa bumi berkekuatan 7.4 magnitudo diikuti dengan tsunami setinggi 6 meter terjadi di wilayah Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018. Kedua bencana ini telah mengakibatkan kerusakan parah di kota Palu, Donggala, dan Sigi, menghancurkan infrastruktur dasar dan fasilitas umum, serta bangunan tempat tinggal. Lebih dari 2000 orang meninggal dan hampir 80.000 lainnya mengungsi dengan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai USD 500 juta.
Sejak awal Oktober, Pemerintah Indonesia telah melalukan berbagai upaya tanggap darurat dengan dibantu sejumlah organisasi kemanusiaan internasional.
Saat ini, sejumlah fasilitas dasar seperti listrik, jaringan telekomunikasi, dan akses bahan bakar hampir sepenuhnya kembali beroperasi di Kota Palu. Namun situasi di Donggala dan Sigi belum menunjukkan perkembangan yang berarti akibat masih terhambatnya akses ke lokasi terkena dampak. (tim)