EDITOR.ID. Indramayu – Calon bupati Indramayu yang juga mantan anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin (DMS) meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memperbaiki alat penerangan jalan (APJ) yang rusak. Permintaan itu menurut DMS sebagai upaya menciptakan dunia transportasi yang berbasis keselamatan.
DMS mencatat, terdapat ratusan APJ disepanjang jalur utama pantura mulai Kabupaten Karawang hingga Losari Kabupaten Cirebon dalam keadaan tak menyala dan rusak. Kondisi itu, kata DMS, dapat menimbulkan potensi terjadinya gangguan keamanan dan keselamatan pengguna jalan. “Kalau seluruh APJ menyala, juga akan dapat mendorong perekonomian masyarakat sekitar karena aktivitas bisa lebih cepat dan nyaman,” tandas DMS.
Terkait dengan posisinya saat ini sebagai cabup Indramayu, DMS menjelaskan bahwa apa yang disampaikan dirinya ke Kemenhub merupakan tanggung jawab moral. Pasalnya, proyek pengadaan APJ disepanjang jalur utama pantura Indramayu hingga Cirebon adalah hasil perjuangan dirinya saat masih duduk di Komisi V DPR RI.
Menanggapi permintaan DMS, Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub RI, Budi Setiyadi, merespon cepat. Lewat program padat karya, pelibatan warga setempat, Dirjen Hubdat pada tahun 2020 ini akan menyelesaikan perbaikan 225 unit APJ. “Total APJ yang tidak menyala terdata sebanyak 815 unit. Untuk pemeliharaan dan perbaikan bertahap dilakukan, tahun 2021 ada sebanyak 338 unit APJ,” jelas Budi.
Budi menambakan, selain pemeliharaan Dirjen Hubdat juga melakukan penggantian teknologi tenaga surya atau solar cell, dengan menggunakan kembali daya listrik dari PLN. Ada pula pemasangan kabel, panel dan luminer.
Pada bagian lain Budi mengakui, kegiatan perbaikan itu tak lepas dari aspirasi DMS. Mantan anggota Komisi V DPR RI itu, kata Budi, sejak lama terus mendesak Kemenhub untuk segera melakukan perbaikan APJ di wilayah pantura Indramayu. “Anggaran program padat karya selama setahun mencapai 46 miliar. Sebagian besar diarahkan untuk di sekitar wilayah Kabupaten Indramayu. Ini berkat Pak Daniel,” tandas Budi.
Reporter : Hendra Sumiarsa