Jakarta, EDITOR.ID – Kabar tewasnya Perwira tinggi Polri, AKBP Buddy Alfrits Towoliu (56) banyak yang tak menyangka kematiannya sungguh mengenaskan tertabrak kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Identitas korban diketahui setelah petugas menemukan KTP dan juga SIM korban atas nama Buddy Alfrits Towoliu.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, PKD Stasiun Jatinegara menerima laporan dari Masinis KA Tegal Bahari (Pse-Tegal) menjadi saksi utama — mengatakan ada korban yang tertabrak di Km 12+400 di jalur DDT petak jalan Jatinegara Bekasi.
Korban ditemukan tewas mengenaskan, dengan luka di kepala, tangan dan kaki.
Almarhum disebut-sebut tewas karena yang bersangkutan melakukan tindakan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di lintasan rel kereta api km 12+400 jalur DDT petak, jalan Jatinegara-Bekasi, yang langsung dibantah oleh pihak keluarga.
Diduga peristiwa terjadi pada pukul 09.30 WIB. Jasad almarhum langsung dievakuasi ke Rumah Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ketika itu belum diketahui apakah almarhum tertabrak atau sengaja menabrakan diri.
Almarhum di duga tewas menabrakkan dirinya ke kereta api (KA) 320 Tegal Bahari yang tengah melaju.
Jenazah saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk divisum. Pihak Polda Metro Jaya, Kombes, Trunoyudo memastikan aparat akan melakukan penanganan sesuai aturan.
Berdasarkan informasi, almarhum AKBP Buddy meninggal dunia akibat tertabrak kereta api Tegal Bahari jurusan Jakarta menuju Tegal, Jawa Tengah. AKBP Buddy tewas sekitar pukul 09.30 WIB. Kondisinya mengenaskan, badannya sudah terpotong beberapa bagian sehingga menghalangi kereta yang akan lewat
Diketahui almarhum AKBP Buddy adalah satu dari sekian banyak anggota Polri yang dinilai cakap dalam bertugas.
Terhitung sejak 27 Maret, pria yang akrab dengan kalangan wartawan ini dipromosikan menjabat Kasat Reserse Narkoba Polres Jaktim.
Dia termasuk sosok yang ikut berperan banyak dalam mengungkap sejumlah kasus besar di Ibukota semasa menjadi Kanit Jatanras PMJ.
Rajin berolah raga dan beribadah, menjadi panduan hidupnya untuk tetap on the track dalam mengemban amanat yang diberikan pimpinan kepadanya.
Baginya, jabatan adalah ruang interaksi untuk mendedikasikan diri melakukan yang terbaik dalam bertugas.
“Selagi dipercaya kita harus berikan yang terbaik, karena semua ada batasan dan masanya,” ujar almarhum yang merupakan ayah dari Yosua, anak semata wayangnya yang baru saja diterima sebagai Taruna Akpol di Magelang.
Diketahui jabatan terakhir almarhum AKBP Buddy Alfrits Towoliu diketahui Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.