Nasaruddin, kata Megawati selalu memberikan pembelaan terhadap dirinya. Karena menurut Nasaruddin tidak ada diskriminasi terhadap gender pada kancah perpolitikan Tanah Air.
“Beliau selalu memberikan sebuah pembelaan, bahwa di negara kita ini sebagai warga bangsa tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki,” katanya.
Pasangan Ideal Nasionalis-Religius
Menurut sumber sebagaimana dilansir dari merdeka.com, ada beberapa pertimbangan Megawati memunculkan nama Wakil Menteri Agama Republik Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. Antara lain, seorang NU tulen yang punya keilmuan mumpuni, basis NU kuat dan tidak ambisius dalam urusan politik.
“Iya nama Nasaruddin menguat,” kata sumber tersebut di internal koalisi Jokowi.
Pengurus PDIP merasa Nasaruddin ideal mendampingi Ganjar karena sesuai keinginan Megawati mengusung duet nasionalis-religius. Plus, Nasaruddin dianggap melengkapi Ganjar secara elektoral.
“Dari sisi intelektual masuk, sama profesor doktor. Dari sisi NU masuk, terus akar kuat itu. NU tulen orangnya enggak neko-neko,” kata sumber. (tim)