Kapolres Boyolali Undang Tokoh Agama Untuk Serap Masukan Soal Paham Radikal

EDITOR.ID, Boyolali,- Untuk menciptakan hubungan keharmonisan antar umat beragama dan suasana kondusif di wilayah kerja Kabupaten Boyolali, Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, SH S.IK rajin menggelar acara silaturahmi dan dialog antara tokoh agama. Dalam pertemuan tersebut Kapolres menyerap dan menerima masukan dari para tokoh agama tentang situasi sosial di masyarakat.

Di hadapan para tokoh agama, pengurus Ormas keagamaan, Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro memberikan pesan agar apapun masalah yang ada di Kabupaten Boyolali diselesaikan melalui jalan dialog.

Kapolres meminta para tokoh agama tidak menebarkan narasi yang bersifat memecah belah atau mempolarisasi antar umat.

“Saya mohon para tokoh agama bisa menjaga suasana Boyolali yang sudah kondusif, kalau ada apa-apa jangan langsung terpengaruh info yang belum tentu diketahui kebenarannya, tapi mohon diselesaikan melalui dialog, agar kita bisa memahami satu sama lainnya,” tutur AKBP Kusumo Wahyu Bintoro di dalam pertemuan dan silaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Boyolali.

Sementara itu di tempat yang sama Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Boyolali Habib Masturi mengatakan, ia sudah seringkali menghimbau kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat agar situasi yang sudah damai ini kita jaga.

“Jangan sampai kita memahami agama ini secara salah, semua mazhab itu benar asal pola pikir kita mengikuti tuntunan Nabi Muhammad, dalam berdakwah tidak pernah Nabi berkata kasar dan menyebarkan ajaran kekerasan, kalau ada dakwah berkata kasar itu namanya mengatasnamakan agama,” ujar tokoh ulama Boyolali ini.

Semua agama, semua mazhab itu, menurut Habib Masturi, pasti mengajak kepada kedamaian. “Perbedaan pendapat itu ga pa-pa, kita nikmati saja, dan semua itu betul asal damai, asal rukun, apapun mazhabnya apapun agamanya,” katanya.

Dan persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama semua tokoh agama untuk disampaikan kepada masyarakat secara terus menerus.

“Kita berusaha untuk saling memahami, bukan saling menghakimi, kalau sesama manusia saling menghakimi yang ada timbul perpecahan, keributan, biarlah setiap akhlak dan perilaku kita Allah yang akan menghakimi, bukan kita, kita harus membangun semangat toleransi,” paparnya.

Habib Masturi menghimbau kepada umat agar dalam menjalani kehidupan di dunia berlomba-lomba dalam kebajikan saja. “Karena agama itu secara universal mengajarkan kesalehan sosial, kalau ritualnya beda-beda itu ga pa-pa,” kata Habib.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: