EDITOR.ID, Jakarta,- Kapal nelayan Tiongkok “menyerbu” dan mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia, tepatnya di Natuna. Ironisnya kehadiran mereka dikawal Cost Guard negeri tirai bambu itu. Peristiwa ini terekam di video dan viral di media sosial. Sementara aparat keamanan laut dan Kementrian Pertahanan kita belum bereaksi.
Wakil Ketua Umum Gerinda Arief Poyuono mendesak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto segera melakukan penguatan dan pembenahan terhadap sistem dan kekuatan pertahanan laut RI.
“Itu tugas Pak Menhan untuk bisa membangun System Marine Surveillance yang canggih yang bisa mengawasi perairan Indonesia agar bisa mendeteksi kapal-kapal asing yang masuk dan melakukan kegiatan di perairan Indonesia dan termonitor setiap menit,” tandas Arief.
Namun pria yang juga ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini membela lambannya jajaran Angkatan Laut (AL) kita mencegah mereka menyerbu wilayah perairan Indonesia. Arief menilai pemerintah tidak bisa galak atas pelanggaran yang dilakukan kapal coast guard Tiongkok yang diduga mengawal puluhan kapal pencuri ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
“Mau galak gimana wong video itu terungkap setelah kapal-kapal Tiongkok sudah tidak ada lagi. Memangnya kita punya apa satelit pengawas atau drone yang bisa update tiap menit untuk mengawasi kapal-kapal yang melintas perairan Indonesia selama ini,” ucap Arief sebagaimana dilansir dari jpnn.com, Selasa (31/12/2019).
Anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu menyebut bahwa pelanggaran di garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tidak hanya dilakukan kapal Tiongkok, tetapi juga oleh kapal asing negara lain yang melakukan aktivitas membahayakan.
“Bukan cuma kapal Tiongkok saja kali yang mengambil ikan di perairan Indonesia, tapi yang paling bahaya itu banyak kapal asing yang pura-pura sandar di pulau kecil sambil buang limbah B3 selama ini pemerintah enggak tahu,” jelas Arief.
Kalaupun Indonesia meminta bantuan kepada Singapura yang punya alat canggih untuk meminta report tentang aktivitas kapal asing di ZEE Indonesia, mereka baru akan keluarkan laporan seminggu kemudian. Sedangkan kapal-kapal pencuri ikan dan buang limbah B3 itu sudah hilang semua.
Puluhan kapal Tiongkok tertangkap kamera video masuk tanpa izin ke wilayah perairan Indonesia. Rombongan tersebut diduga kuat ingin mencuri ikan di Perairan Natuna.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat kapal coast guard Tiongkok mengawal kapal ikan di sekitar 3.8 Nautical Miles dari garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Malaysia.