Kans Dudung Tipis, Ini Utak Atik Kandidat Panglima TNI Pengganti Laksamana Yudo

Direktur Peneliti Indonesian Public Watch Integrity (IPWI), Asri Hadi mengatakan sosok kandidat Panglima TNI pengganti Yudo Margono diprediksi akan diisi perwira tinggi dari TNI AD. Asri Hadi juga memprediksi akan diisi jenderal dari angkatan yang masih muda. Diantaranya angkatan 1991 dan 1992.

Asri Hadi Bersama Para Kandidat KSAD, Berpeluang Juga Jadi Panglima TNI Foto Ist

Suharyanto adalah mantan Sesmilpres; Maruli merupakan mantan Danpaspampres; dan Agus merupakan mantan Komandan Grup A Paspampres serta Dandim 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Walikota Solo.

“Mengingat tiga sosok ini telah memiliki kualifikasi dan rekam jejak penugasan yang relatif seimbang maka faktor subyektivitas Jokowi akan lebih kuat menjadi pertimbangan dalam penunjukan sosok KSAD berikutnya,” kata Anton.

Namun, menurutnya, jika pergantian KSAD dilakukan berbarengan dengan pergantian Panglima TNI, maka KSAL Laksamana Muhammad Ali berpeluang besar menggantikan Yudo.

Menurutnya, Ali lebih punya peluang daripada KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo karena Fadjar akan pensiun pada April 2024.

Anton berpendapat penunjukan Ali sebagai kandidat Panglima TNI bukan merupakan pelanggaran atas ketentuan Pasal 13 ayat 3 UU No 34/2004 tentang TNI yang menyebutkan posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian.

“Selain UU TNI tidak mewajibkan Presiden untuk menerapkan rotasi secara bergiliran bagi sosok Panglima TNI, pengalaman Jokowi dalam menunjuk sosok yang menduduki jabatan strategis seperti posisi Panglima TNI seringkali di luar pakem yang ada,” katanya.

Dengan kata lain, Anton mengatakan pemilihan Panglima TNI akan bermuara pada keputusan Jokowi, apakah mau mengganti segera KSAD atau tidak.

Jika Jokowi memutuskan pergantian KSAD dalam waktu dekat, maka Panglima TNI selanjutnya akan berasal dari TNI Angkatan Darat.

“Sebaliknya, jika pergantian KSAD berlarut maka Panglima TNI mendatang adalah Laksamana Muhammad Ali. Jika itu terjadi maka artinya Jokowi setidaknya ingin memberikan sinyal bahwa Visi Poros Maritim Dunia masih ada di periode pemerintahan yang kedua,” ujarnya.

Peluang Dudung kecil

Terpisah, Pengamat militer dan pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi berpendapat, dari tiga kepala staf angkatan yang ada saat ini, KSAD Dudung Abdurachman memiliki peluang paling kecil menjadi Panglima TNI.

Ia mengatakan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo akan pensiun pada 1 Mei 2024 dan KSAL Laksamana Muhammad Ali baru akan pensiun setahun kemudian, pada 1 Mei 2025.

“Bahkan peluang Jenderal Dudung akan tertutup sama sekali jika pergantian Panglima TNI benar-benar dilakukan pada akhir masa dinas Laksamana Yudo. Keduanya akan memasuki masa pensiun bersamaaan, pada 1 Desember 2023,” katanya.

Menurutnya, jika asumsinya adalah hadirnya kesempatan yang setara bagi ketiga angkatan dan proses pergantian Panglima dilakukan menjelang akhir masa dinas Yudo, maka besar kemungkinan pergantian KSAD dilakukan lebih awal, mendahului pergantian Panglima.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: