Kandidat Bakal Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo: Usia Muda Didikan Barat

Pengamat politik Asri Hadi mengungkapkan bahwa berdasarkan bursa nama yang mencuat ke publik, para kandidat bacawapres Ganjar Pranowo memiliki latar belakang yang hampir mirip. Pertama usia mereka masih muda. Dan yang kedua latar belakang pendidikan mereka cukup mentereng. Mereka semua menimba ilmu dan pendidikan dari barat (asing).

Kandidat Bakal Calon Pendamping Ganjar Pranowo

Sandiaga meraih sarjana B.B.A dan master M.B.A dari pendidikan barat. Sandiaga jebolan dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.

Sandiaga Uno juga memiliki nasab bangsawan berdarah biru dari keturunan ayahnya dan ibunya. Sandiaga merupakan cucu dari Abdul Uno dan Intan Ruaida Monoarfa. Abdul Uno merupakan keturunan Raja Unonongo, salah satu keturunan Sultan Botutihe. Sultan Botutihe merupakan raja atau sultan yang pernah bertahta di Kesultanan Gorontalo.

Dari silsilah ibunya Sandiaga merupakan cucu dari Raden Abdoellah Rachman dan Raden Siti Koersilah yang berdarah Jawa Tengah. Raden Abdoellah Rachman ditelusuri merupakan keturunan dari Kyai Ngabei Kertoboso Bustam atau Kyai Bustaman.

Ia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Di Bank Summa, ia bertemu dan berguru dengan konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa.

Pada tahun 1993 Sandiaga Uno bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi. Ia kemudian pindah ke MP Holding Limited Group pada tahun 1994. Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan.

Pada tahun 1997 Sandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. Setelah berjalan selama satu setengah tahun Sandi kemudian bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional.

Waktu itu Edwin juga mengalami kesulitan keuangan dan Sandi ditawarkan untuk membangun usaha berbasis investasi. Maka, ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.

Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga Uno sukses menjalankan bisnis tersebut. Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan. Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan.
Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: