Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan pihaknya akan membawa dua usulan tersebut kepada Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sebab, pihaknya menyadari bahwa Golkar tidak bisa mengusulkan pasangan calon sendirian.
Oleh karena itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan partai politik di KIM untuk menawarkan duet Jusuf Hamka-Kaesang di Pilgub Jakarta dan RK yang maju di Pilgub Jabar.
“Iya tentunya nanti setelah itu kan ini awal tentunya bagaimana ada komunikasi lebih lanjut. Kemudian ceritanya kan perlu mencari dukungan dari partai lain. Kemudian setelah itu kita membentuk tim, baru dilanjutkan sosialisasi,” jelas Lodewijk.
Diberitakan sebelumnya, Airlangga menyebut bahwa Golkar mengusulkan Jusuf Hamka alias Babah Alun untuk menjadi pasangan Kaesang. Hal ini jika Kaesang memutuskan maju di Pilgub Jakarta 2024.
“Nah, untuk mendukung tadi Mas Ketum Mas Kaesang, seandainya beliau memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah memalang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun,” ungkap Airlangga usai menerima kunjungan Kaesang di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).
Menko Perekonomian itu menjelaskan alasan partainya mengusulkan Jusuf Hamka karena Golkar melihat tantangan pembangunan infrastruktur di Jakarta sangat besar.
“Kita ingin Jakarta ini, salah satu kota dengan penduduk 10 juta itu, harus kita bisa mengalahkan Thailand, Bangkok untuk mengatasi kemacetan sehingga tantangan utama Jakarta adalah infrastruktur,” jelas Airlangga.
Golkar-PDIP Akan Berkoalisi di Pilkada
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi jajaran pimpinan, menerima kedatangan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep beserta jajaran, di Markas Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (11/7).
Kedatangan Mas @kaesangp beserta jajaran pengurus @psi_id yang utama adalah untuk mempererat tali persaudaraan dan menciptakan keharmonisan yang melahirkan ruang gerak maju untuk membangun negeri.
Selain itu, pertemuan antara Partai Golkar dan PSI juga sebagai upaya menyatukan pandangan dan persepsi, serta penjajakan peluang kerja sama politik ke depannya, termasuk soal berkolaborasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di berbagai daerah, baik tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. (tim)