Depok, EDITOR.ID,- Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep dikabarkan batal maju sebagai calon Walikota Depok, Jawa Barat. Tidak jadinya Kaesang bersaing untuk memimpin Depok, membuat sejumlah kalangan yang sejak awal ingin Depok ada perubahan, kecewa.
Kenapa Kaesang batal maju sebagai Cawalkot Depok?
Apakah karena PDI Perjuangan punya calon lain? Atau tak tertarik mengusung Kaesang?
Ketua DPC PDIP Depok Hendrik Tangke Allo menegaskan bahwa PDIP punya aturan dan sudah memiliki mekanisme pencalonan kepala daerah.
“Biasa aja sih, karena kalau di PDIP sudah ada mekanisme soal pencalonan kepala daerah,” ucapnya, Senin (14/8/2023).
Dan Tangke Allo menyebut Pak Jokowi sudah pasti memahami aturan-aturan tersebut. Sehingga Presiden Jokowi menyatakan putranya tak akan maju sebagai Cawalkot Depok.
“Pak Jokowi kan bagian dari PDIP, jadi beliau sangat paham tentang bagaimana mekenisme itu,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa HTA itu juga berasumsi mungkin bisa saja Jokowi merasa tidak rela anaknya dijadikan alat oleh partai lain.
“Mungkin Pak Jokowi tidak nyaman melihat Kaesang dijadikan alat oleh partai-partai lain untuk meningkatkan popularitas mereka,” kata HTA.
Hal itu karena semenjak munculnya isu pencalonan Kaesang di Kota Depok banyak oknum yang menumpang popularitas di bawah nama besar Kaesang.
“Selama ini, banyak yang nebeng nama besar Kaesang,” pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut putra bungsunya Kaesang Pangarep tidak akan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2024 mendatang.
Beredar kabar Jokowi menyebut bahwa Kaesang mau fokus berjualan pisang, sehingga isu pencalonan putra bungsunya untuk jadi wali kota tidak benar. (tim)