EDITOR.ID, Surabaya, – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur mengajak kepada Perhimpunan Humas (Perhumas) di Jatim untuk bersinergi dengan pemerintah daerah guna menangkal informasi hoax dan konten negatif yang semakin marak di dunia maya saat ini.
“Sekarang ini adalah eranya Post Truth (informasi yang fakta-fakta objektifnya dikaburkan publik-red). Semakin banyak informasi atau berita hoax yang muncul di Masyarakat. Maka itu saya mengajak kepada Perhumas untuk ikut menyampaikan berita baik yang sesuai fakta,”ujar Kepala Dinas Kominfo Jatim, Benny Sampirwanto, saat menjadi pembicara pada webinar bertajuk Literasi Digital Bersama Perhumas Jatim, Selasa (4/5/2021).
Dikatakannya, apabila sinergitas ini bisa dilakukan maka diharapkan informasi hoax ini bisa ditangkal dengan baik. Diskominfo Jatim selama ini telah memanfaatkan berbagai platform digital untuk mengakomodasi sinergitas tersebut. Antara lain dengan menyediakan Call Center 1500 117, ada aplikasi pengaduan ?Cettar? yang bisa diunduh di Play Store, dan beragam platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, youtube, dan instalgram.
“Selama ini Kominfo Jatim sudah bersinergi dengan jajaran OPD Pemprov Jatim untuk menangkal berita hoax tersebut,” paparnya.
Ketua Perhumas Surabaya, Dr Suko Widodo, mengatakan untuk menangkal derasnya arus informasi saat ini memang perlu dilakukan sinergitas dari pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi. Dengan demikian informasi tersebut benar – benar bisa tersaring dengan baik.
Dikatakannya, saat bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, pihaknya mendapatkan masukan bagaimana cara membatasi konten negatif yang masuk lewat iklan tersebut yang kemudian iklan tersebut menjadi tontonan anak – anak.
“Saya melihat sejak pandemi covid-19, arus informasi hoax dan konten negatif terus marak. Maka itu Perhumas akan bersinergi dengan Pemprov Jatim untuk menangkal informasi tersebut,” pungkasnya. (Tim)