Kadin Tegaskan Kondisi Industri Di Jatim Masih Bisa Bertahan

Komoditas impor utama pada Maret adalah barang Besi dan Baja dengan nilai transaksi sebesar US$ 155,91 juta, atau naik sebesar 26,15 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 123,59 juta. Kelompok barang ini mempunyai peranan 10,44 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar US$ 31,61 juta.

Kelompok barang yang menduduki peringkat kedua adalah golongan barang mesin-mesin/pesawat mekanik yang menyumbang nilai impor sebesar 9,68 persen atau US$ 144,57 juta. Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$ 35,79 juta selama Maret 2020.

Peringkat ketiga, barang masuk ke Jawa Timur adalah golongan barang perhiasan/permata yang menyumbang nilai impor sebesar US$ 129,02 juta atau mencapai 8,64 persen. Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Hongkong dengan nilai impor sebesar US$ 112,78 juta selama Maret 2020.

Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar bulan Maret 2020 dibanding Februari 2020 terjadi pada golongan barang Perhiasan/Permata dengan nilai impor US$ 129,02 juta dari bulan sebelumnya sebesar US$ 669,55 ribu atau naik US$ 128,35 juta.

Jika dilihat menurut negara asal barang impor, maka Tiongkok tercatat sebagai negara asal barang yang masuk Jawa Timur yang terbesar selama Maret 2020 baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan peranan sebesar 23,38 persen. Disusul berikutnya dari Hongkong dan Amerika Serikat yang memberikan kontribusi pada pasar impor sebesar 9,09 persen dan 7,37 persen. Nilai impor dari Tiongkok bulan Maret 2020 sebesar US$ 349,14 juta, diikuti impor dari Hongkong sebesar US$ 135,82 juta serta impor dari Amerika Serikat sebesar US$ 110,03 juta.

Kelompok negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas ke Jawa Timur selama Maret 2020 yang mencapai US$ 243,26 juta atau turun sebesar 3,12 persen dibanding bulan sebelumnya.

Di kawasan ASEAN, Thailand menjadi negara utama asal impor dengan nilai US$ 90,07 juta atau sebesar 6,03 persen dari total impor, selanjutnya diikuti Singapura sebesar US$ 57,36 juta dengan peranan sebesar 3,84 persen.

Sementara itu impor nonmigas yang berasal dari kelompok negara Uni Eropa bulan Maret

2020 sebesar US$ 105,19 juta atau naik sebesar 0,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai impor terbesar dari kawasan ini berasal dari Jerman sebesar US$ 36,47 juta atau dengan peranan sebesar 2,44 persen. Diikuti dari Italia sebesar US$ 24,05 juta atau berkontribusi sebesar 1,61 persen. (Pras)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: