EDITOR.ID, Jakarta,- Kabar gembira! Setelah ditunggu-tunggu hampir tiga tahun tak kunjung jelas dan kalah cepat dengan penelitian vaksin di negara lain, vaksin Merah Putih akhirnya mulai berwujud. Konon kabarnya vaksin ini akan segera diproduksi massal dan digunakan untuk program vaksinasi domestik dan sebagian disumbangkan.
Kini vaksin merah putih sudah mulai memasuki tahapan uji klinis. Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu, akan dilakukan uji klinis tahap pertama pada Rabu (9/2/2022).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin merah putih diproyeksikan selain sebagai booster dan vaksin anak, namun turut juga sebagai vaksin donasi internasional. Diharapkan vaksin merah putih dapat menembus negara dengan populasi agama islam.
?Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,? ujar Budi dalam keterangannya sebagaimana dilihat laman resmi Kemenkes, Kamis (10/2/2022).
Dilanjutkan Budi, setelah proses uji klinik, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin menempuh proses registrasi skala global. Di mana vaksin Merah Putih terlebih dahulu melakukan proses registrasi di badan kesehatan dunia atau WHO.
?Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional,? ucapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih menuturkan bahwa vaksin Merah Putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dengan bersertifikat halal.
Pihaknya berharap kehadiran vaksin merah putih benar-benar menjadi solusi dari pandemi Covid-19 di Tanah Air.
?Vaksin ini akan menjadi vaksin COVID-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,? tutur Nasih.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungannya tentang percepatan uji klinis vaksin Merah Putih dari fase pertama hingga ketiga.
?Kami bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri,? ucapnya.
Sebelumnya, perjalanan panjang vaksin Merah Putih dimulai dari proses animal trial pada awal hingga pertengahan tahun 2021.
Selanjutnya, proses uji pra-klinik macaca (monyet) komorbid dan dewasa tua pada bulan Juli dan Agustus 2021. Uji pra-klinik macaca dewasa, muda, dan remaja pada September 2021. Uji pra-klinik macaca anak dan bunting pada Oktober 2021.
Selanjutnya, pada bulan November 2021 bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Airlangga, Prof. Dr. Moh. Nasih menyerahkan bibit vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk proses penyelesaian vaksin Merah Putih. (tim)