EDITOR.ID, Jakarta, – Penangkapan dua menteri Kabinet Indonesia Maju, Edhy Prabowo dan Juliari P. Batubara seolah membenarkan prediksi yang disampaikan oleh kelompok relawan Jokowi Mania (Joman).
Pada akhir November lalu, Ketua Joman, Immanuel Ebenezer telah meminta Presiden Jokowi untuk segera melakukan perombakan kabinet.
Lewat sebuah jumpa pers, Noel sapaan Immanuel Ebenezer, sempat membeberkan 10 nama menteri yang harus segera dicopot. Alasannya karena mereka dianggap bermasalah dan berpotensi merusak kredibilitas pemerintahan Jokowi.
Dari kesepuluh nama yang disebut, turut tertera nama Edhy Prabowo dan Juliari Batubara. Keduanya kini tengah menjadi pesakitan KPK.
Edhy Prabowo ditangkap karena diduga korupsi ekspor benur. Sementara Juliari Batubara tersandung kasus suap dana bansos.
Delapan menteri lain yang ikut disebut dalam pernyataan Joman itu, kini wajib waspada. Sebab bukan tidak mungkin mereka akan menjadi korban KPK selanjutnya.
Adapun kedelapan menteri itu adalah Mensesneg Pratikno, Menparekraf Wisnutama, Mendikbud Nadiem, Makarim, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menkominfo Jhony G. Plate, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Menag Fachrul Razi.
Khusus Mensos Juliari, Noel sempat menyindir bansos yang dikirimkan ke rakyat. Sindiran disampaikan saat dia menjadi narasumber di sebuah acara di Kompas TV.
Menurutnya, bansos yang diterima masyarakat khususnya beras, memiliki kualitas yang buruk yang tidak layak dikonsumsi manusia.
“Saya sampaikan ke presiden, Pak Presiden bansos yang diterima oleh masyarakat itu berasnya tidak berkualitas, dan itu seperti ya maaf binatang pun tidak layak apalagi manusia. Dan saya bisa pertanggungjawabkan beras itu tidak baik, dan saya ngomong langsung ke presiden,” ujarnya saat itu.
Usai protes itu itu disampaikan, Noel menyebut bahwa ada sejumlah direktur yang dicopot. Namun demikian, saat acara tersebut, Noel tegas menyatakan harapannya agar Juliari yang segera dicopot.
“Seharusnya dicopot tuh jangan direkturnya, Menterinya juga harus dicopot,” tandas Immanuel saat itu. (Tim)