EDITOR.ID, Jakarta,- Pasca Pilkada 2018 makin menggambarkan dan memastikan bahwa Presiden Joko Widodo “menguasai” Jawa. Hasil Quick Count menunjukkan para loyalis Joko Widodo sukses memenangi Pilkada.
Kemenangan “orang dekat” Jokowi di tiga propinsi besar, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur makin membuat mantan Gubernur DKI Jakarta ini makin Pede.
Kemenangan Ridwan Kamil yang selama ini dikenal sebagai sosok loyalis Jokowi makin membuka pintu Jokowi akan banyak meraup suara di propinsi terbesar penduduknya ini.
Disambut juga dengan kemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dan Khofifah di Jawa Timur. Sehingga langkah Jokowi untuk kembali menjabat dua kali semakin terbuka lebar.
Direktur Pusat Kajian Politik dan Demokrasi Institut Indonesian Communication (ICON) Edi Winarto mengatakan, kemenangan tiga kandidat Cagub di Jabar, Jateng dan Jatim tak lepas dari kehebatan ilmu politik Jokowi yang sulit ditebak.
“Salah satu contohnya adalah strategi untuk memunculkan empat paslon di Jabar. Adanya empat paslon ini bagian dari strategi untuk memecah suara beberapa parpol yang bisa terkonsolidasi dan memenangi paslon yang diusung parpol lawan,” kata praktisi politik ini di Jakarta.
Sebagai Kepala Negara Jokowi memang harus netral, independen dan tidak berpihak dalam Pilkada. Namun timnya yang bekerja di parpol pendukung Jokowi yang selama ini bergerak menyusun strategi cukup efektif dan jitu.
“Penempatan” loyalis Jokowi di propinsi besar di Jawa menurut Edi Winarto tidak ada kaitannya dengan parpol tertentu. “Jokowi didukung sedikitnya enam parpol, merekalah yang memainkan orkestra untuk memposisikan segmen politiknya, sehingga taktiknya menyebarkan tokoh-tokoh yang selama ini loyal untuk dimajukan,” kata Edi.
“Kemenangan para kepala daerah terutama di level propinsi menjadi modal besar bagi pak Jokowi untuk mendistribusikan kerja-kerja politik menjadi lebih efisien dan meluas,” papar Edi. (tim)