Jokowi Jenguk Cak Nun yang Dulu Pernah Menghina Dirinya Mirip Firaun

Cak Nun dilarikan di rumah sakit pada Kamis siang 6 Juli 2023 dan masih dirawat hingga saat ini. Sejumlah kolega menyebut Cak Nun dikabarkan mengalami pendarahan otak akibat riyawat stroke yang dideritanya. "Iya betul kurang sehat," ucap Novia Kolopaking, Kamis.

Emha Ainun Majid atau akrab disapa Cak Nun

“Tapi untuk detail aku belum bisa menjelaskan karena kami sepakat nanti dokter Edy yang akan menjelaskan,” ucapnya.

Novia Kolopaking meminta doa agar kondisi kesehatan Cak Nun lekas membaik. “Doakan semoga segera pulih,” ucapnya.

Pernyataan Cak Nun Soal Jokowi Mirip Firaun Viral dan Menuai Kontroversi

Cak Nun sempat jadi sorotan publik setelah Presiden Jokowi disebutnya Firaun. Tak hanya Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga diibaratkan oleh Cak Nun sebagai Haman.

Di Al-Quran, Haman adalah seorang wazir yakni penasihat atau menteri berkedudukan tinggi yang selalu mendukung juga penanggung jawab dari semua proyek Firaun. Diketahui, Cak Nun mengungkapkan pernyataan tersebut saat memberikan ceramah di Kajian Maiyah.

“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, nggak 9, 10 saya kira. Terus ada Haman yang namanya Luhut,” ungkap Cak Nun dalam cuplikan video tersebut.

Pernyataan Cak Nun ini pun viral di media sosial hingga menjadi bahan pergunjingan. Di sisi lain, usai viralnya berita tersebut, Cak Nun merilis video pendek di kanal Youtubenya. Dalam video tersebut, ia mengaku di sidang habis-habisan oleh keluarganya.

Terkait pernyataan Cak Nun tersebut, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan, Luhut Binsar Pandjaitan tak memusingkan pernyataan Cak Nun.

“Ya, Pak Luhut sabar dan santai saja menyikapinya,” kata Jodi, Rabu (13/1/2023) lalu.

Lebih lanjut, Jodi Mahardi mengatakan, Luhut justru memberikan doa untuk Cak Nun. “Mendoakan yang baik-baik buat pak Emha yang mulia,” ujarnya.

Menteri Agama Minta Pendakwah Lebih Santun dan Jangan Serang Kehormatan Presiden

Sementara, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi sebelumnya meminta para penceramah agama tak menyerang kehormatan dan martabat presiden atau wakil presiden di depan umum.

“Saya mengimbau kepada siapa pun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri presiden dan/atau wakil presiden di depan umum,” kata Zainut dalam keterangannya, Kamis (19/1/2023) lalu.

Menurut Zainut, tindakan menyerang kehormatan presiden/wakil presiden tak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum. Baginya, kebebasan menyampaikan pendapat atau kritik dapat dilakukan dengan cara yang santun, bijak, dan menghormati etika. “Tidak dengan cara yang sarkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama,” ujarnya.

Tak hanya itu, Zainut mengimbau kepada para penceramah dan tokoh agama hendaknya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan. Menurutnya, setiap tokoh, ulama dan penceramah agama mengemban tugas mulia untuk melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: