Kehadiran Investor Pengelola Blok Masela Juga Harus Beri Rejeki untuk Nasional dan Rakyat Maluku
EDITOR.ID, Jakarta,- Sikap nasionalisme Presiden Joko Widodo untuk bangsa dan rakyat Indonesia tak perlu diragukan. Terbukti dalam pengelolaan kekayaan alam Minyak dan Gas di Blok Masela yang saat ini dibiayai dan dikelola investor dari Jepang, Inpex Corporation.
Presiden Jokowi hanya meminta pengelola migas asal Jepang itu juga membangun pengelolaan Blok Masela tak hanya di laut tapi juga di darat. Tujuannya, kehadiran investor dan pengelola Blok Masela di bumi pertiwi ini berdampak dan memberikan berkah rejeki buat rakyat daerah, yakni rakyat Maluku. Mereka bisa dilibatkan dana pengembanga dan pembangunan migas tersebut.
Sehingga pada 23 Maret 2016, seusai meninjau Bandara Internasional Supadio, Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk mengubah skema pengembangan kilang liquefied natural gas (LNG) terapung menjadi LNG darat.
Kebijakan Presiden Jokowi yang membela kepentingan nasional dan rakyat Maluku ini membuat pengelola Blok Migas Masela, Inpex Corporation harus merevisi Rencana Pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan Abadi Blok Masela.
Saat itu Presiden mengungkapkan dua pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut.
Pertama, pemerintah ingin perekonomian daerah dan perekonomian nasional bisa terimbas dari adanya pembangunan proyek Blok Masela.
Kedua, dengan proyek ini wilayah sekitar regional Maluku juga bisa ikut berkembang pembangunannya. Rakyat Maluku bisa ikut menikmati kehadiran Blok Masela dan pengelolanya yang berasal dari Jepang tersebut.
“Dari kalkukasi, dari perhitungan, dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung kita putuskan dibangun di darat. Dengan pertimbangan yang pertama kita ingin ekonomi daerah juga ekonomi nasional itu terimbas dari adanya pembangunan blok Masela. Yang kedua juga pembangunan wilayah, regional development juga kita ingin agar terkena dampak dari pembangunan besar proyek Marsela ini,” ujar Presiden saat itu.
Kesepakatan revisi rencana pengembangan Blok Masela di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku ini akhirnya selesai dan disepakati oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Inpex Corporation.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan pun melaporkan revisi PoD tersebut kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, ada empat hal penting terkait investasi di Indonesia yang bisa diambil dari selesainya kesepakatan dengan Inpex ini.