Medan, Sumatera Utara, EDITOR.ID,- Presiden Joko Widodo memiliki peluang besar menahkodai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai tugasnya mengemban amanah jadi Presiden selesai setelah Oktober 2024. Dengan syarat, partai ini mampu menembus perolehan kursi di parlemen pada 2024 nanti.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memberikan isyarat bahwa ayahnya, Presiden Jokowi dapat memimpin partainya sebagai pengabdian baru di dunia politik pasca lengser atau pensiun dari jabatannya sebagai Presiden RI ketujuh.
Namun ada syaratnya untuk dapat menduduki posisi Ketua Umum PSI. Apa itu?
Kaesang mengatakan ayahnya Presiden Jokowi harus bergabung dulu di partai ini jika ingin menduduki posisi Ketua Umum. Pasalnya, hingga saat ini Presiden Jokowi masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan dan belum menyatakan mengundurkan diri.
Kaesang mengisyaratkan posisi ketua umum itu sama dengan jaket PSI yang tengah ia kenakan, yakni jaket berwarna merah bertuliskan “Ketua Umum”.
“Saya sebagai ketua umum berharapnya seperti itu (Jokowi bergabung ke PSI). Insyaallah, kalau mau, nanti bisa pakai jaket ini (jaket PSI dengan identitas ketua umum), tapi tanpa nama saya,” kata Kaesang Pangarep kepada wartawan usai menyantap makan malam bersama Presiden Jokowi dan sejumlah PSI di Sun Plaza, Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu malam, 7 Februari 2024.
Hal tersebut disampaikan Kaesang untuk merespons pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI apabila partai itu lolos batas ambang batas parlemen di Pemilu 2024.
Sebagaimana diatur dalam Pasal 414 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, disebutkan bahwa partai politik peserta pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara, yakni paling sedikit empat persen dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi merespons pertanyaan wartawan seputar arah dukungannya terhadap PSI menjelang pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024, setelah keduanya untuk kali ketiga diketahui publik saling bertemu.
“Sudah saya sampaikan, saya sejak dulu sudah senang sama yang namanya PSI,” ucapnya.
Politikus PSI Marsha Damita Siagian (kolase kiri) dan Presiden Jokowi-Kaesang.
Hingga saat ini Jokowi diketahui publik telah tiga kali saling bertemu, yakni saat berakhir pekan di Yogyakarta, Sabtu (27/1), di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (3/2), dan malam ini di Medan, Sumatra Utara. (antara)