Hasto mengungkapkan kegiatan HUT ke-52 PDIP menjadi salah satu cara bagi partai mengorganisir kekuatan rakyat untuk semakin kokoh. Tak hanya itu, dia mengatakan bahwa kegiatan HUT kali ini akan dilakukan secara sederhana namun tetap menampilkan wajah kebudayaan.
“Dilakukan secara sederhana, khidmat, penuh semangat nasionalisme, patriotisme, dan mengakar kuat di dalam sejarah perjuangan bangsa serta wajah kebudayaan yang terus ditampilkan oleh PDI Perjuangan,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (8/1).
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menjelaskan acara HUT ke-52 PDIP hanya akan diikuti kader-kader partai banteng tersebut.
Ia mengatakan kader PDIP di seluruh Indonesia akan mengikuti acara itu secara daring. Bukan hanya kader, katanya, simpatisan partai, satgas partai hingga seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP pun akan hadir secara daring.
“Hal ini mengingat keterbatasan tempat di Sekolah Partai,” kata Djarot.
Djarot juga menyebut, acara akan dibuka dengan penampilan kebudayaan di halaman Sekolah Partai. Lalu, acara dilanjutkan dengan mendengarkan pidato politik dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Djarot pun memastikan momen HUT ke-52 PDIP digelar secara sederhana sehingga tak mengundang wakil dari pemerintah, seperti Presiden Prabowo Subianto. Baginya, acara HUT partai dapat dijadikan sebagai media introspeksi dan perbaikan diri bagi kader-kader PDIP.
“Kita tidak mengundang wakil pemerintah, kita tidak mengundang Pak Prabowo misalnya. Karena Pak Prabowo itu, Insya Allah kita akan mengundang para saat menjelang Kongres Partai,” kata Djarot. (tim)