EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo menyampaikan Tiga Sektor Pembangunan yang menjadi prioritas kerja sama antara Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab. Salah satunya Proyek Ibukota Baru yang bernilai Rp 505 Triliun.
Dalam pertemuan Persatuan Emirat Arab Investment Forum di Dubai, Jokowi menyampaikan pembangunan Ibu Kota Baru membutuhkan dana USD 35 Miliar atau sekitar Rp 505 Triliun.
Menurut Presiden Jokowi, tiga sektor pembangunan di Indonesia menjadi prioritas kerja sama antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA).
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Indonesia ? PEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Kamis, 4 November 2021.
?Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar USD35 miliar,? ucap Presiden Jokowi.
Sektor kedua adalah di bidang transisi energi. Presiden Jokowi berkomitmen akan lakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.
?Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain,? kata Presiden di depan para investor PEA.
Sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden adalah di sektor perdagangan. Presiden Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
?Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai,? ujar Presiden Jokowi.
Setelah menghadiri Indonesia – PEA Investment Forum, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat di industri gasifikasi batubara dan turunannya yang dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Shefi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Indonesia-PEA Investment Forum yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kemudian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.
Bawa Pulang Rp467 Triliun
Presiden Jokowi membawa ‘oleh-oleh’ investasi hasil dari lawatannya ke Persatuan Emirat Arab (PEA) di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada kunjungannya dihasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai USD 32,7 miliar atau setara Rp 457 triliun (kurs Rp 14.300 per USD).
Nilai komitmen dan investasi itu didapat dari 19 perjanjian kerja sama dalam roadshow di Dubai pada Kamis, (4/11/2021). Jokowi melakukan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab (UEA) sejak tanggal 3 sampai 4 November ini.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi menjelaskan bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.
“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerjasama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD 32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” katanya dikutip dari pers rilis Biro Pers Setpres, Kamis (4/11/2021).
Retno memerinci bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product. Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia. Diantaranya bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.
“Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD32,7 miliar. Di bidang investasi besok, Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru,” paparnya.
Sebelumnya, saat Presiden Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar USD 9,2 miliar.
Sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di UEA dan Glasgow jumlahnya mencapai USD 41,99 miliar.
Selain di bidang investasi, dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.
“Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada bulan Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan,” pungkasnya. (tim)