PKBIB tercatat sebagai parpol berbadan hukum bersama 70-an partai lainnya. Namun partai tersebut tak berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang. Yenny hingga saat ini masih tercatat sebagai Ketua umum PKBIB.
Menyulut Konflik Internal PKB
Beberapa waktu lalu, konflik Cak Imin dan Yenny Wahid yang terentang sudah lebih dari satu dekade kembali tersulut. Konflik itu berawal ketika Yenny meminta agar Cak Imin tidak memaksa untuk maju pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Dia menilai kengototan Cak Imin bisa merugikan warga NU atau pun PKB. “Kita mengimbau politisi yang surveinya tidak terlalu ngangkat jangan terlalu ngotot (maju Pilpres), yang paling utama Ketua Umum PKB itu tidak boleh kemudian mengambil posisi berseberangan dengan NU, kasihan umat di bawah,” kata Yenny.
Komentar Yenny ini lantas dibalas oleh Cak Imin. Melalui media sosial twitter, Ketua Umum PKB itu meminta Yenny mengurus saja partai yang pernah dibuatnya, Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia atau PKBI.
“Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok..” cuit Cak Imin.
Yenny Wahid pun membalas cuitan tersebut. Dia menyindir Cak Imin sebagai orang yang merebut PKB dari ayahnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur. Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri… kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak,” balas Yenny melalui akun Twitter-nya.
Ulah Cak Imin merebut PKB dari tangan Gus Dur juga mendapat perlawanan dari tokoh yang dibesarkan oleh Gus Dur. Mereka ikut mengkritik Muhaimin. Salah satunya Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Tsaquf.
Ulama yang akrab disapa Gus Yahya ini menyindir Cak Imin yang kini memimpin karena berhasil merebut PKB dari kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
“PAN sekarang lebih terbuka. Enggak ada di PAN itu drama pencurian partai (seperti di PKB), kan enggak ada itu,” kata Gus Yahya, dalam sambutannya pada acara Simposium Nasional 1 Abad NU yang digelar PAN di Surabaya, Sabtu, 18 Februari 2023.
Gus Yahya menilai PKB tidak lebih baik dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini lebih terbuka. Bahkan, lanjut Gus Yahya, PAN telah berhasil mentransformasikan diri sebagai partai yang rasional. (tim)