Jakarta, EDITOR.ID,- Sejarah perebutan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan KH Abdurachman Wahid atau Gus Dur oleh keponakannya sendiri Muhaimin Iskandar masih menjadi ‘luka dalam’ bagi keluarga Presiden Keempat RI itu. Hingga kini keluarga Gus Dur tak bisa memaafkan riwayat perseteruan PKB masa lampau.
Jelang pendaftaran Pilpres 2024 ini, keluarga Gus Dur dengan tegas tak akan mendukung Prabowo Subianto jika memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi bakal calon wakil presidennya.
Hal itu ditegaskan Putri Gus Dur, Yenny Wahid dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (10/8/2023) malam.
“(Jika Cak Imin jadi cawapres Prabowo) ya kita bye-bye hahaha,” katanya dalam acara terseebut.
Yenny tak masalah jika Cak Imin mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
Hanya saja, ia memastikan, barisan Gusdurian, kelompok yang memperjuangkan pemikiran Gus Dur, akan menarik diri bila Prabowo memilih Cak Imin sebagai cawapres.
“Kalau sebagai sesama pengusung (Prabowo) tidak apa-apa, tapi kalau pendamping lain urusan, agak berat itu,” katanya.
Yenny mengatakan, penarikan dukungan kepada Cak Imin sudah pernah dilakukan pengikut Gus Dur saat kudeta PKB yang dilakukan Cak Imin.
Yenny mengatakan, simpatisan Gus Dur justru lebih memilih mendukung Gerindra saat Gus Dur tak lagi memegang kendali PKB yang direbut oleh keponakannya sendiri itu.
“Yang menarik representasi suara NU di PKB justru lebih kecil dibandingkan suara NU di Gerindra. Karena waktu Cak Imin menelantarkan Gus Dur, kita PKB Gus Dur, Cak Imin dengan PKB Cak Imin,” katanya.
“PKB Gusdur mengalihkan suara untuk Gerindra, maka suara Gerindra naik di Jatim 2009, suara PKB Cak Imin turun 70 persen,” sambung Yenny.
Namun dukungan kepada Prabowo saat ini juga belum ditentukan. Yenny mengatakan saat ini dia dekat dengan seluruh capres baik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Sejarah Perebutan PKB dari Gus Dur ke Cak Imin
Sejarah telah mencatat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lahir dari sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Saat itu Gus Dur mengumpulkan kiai khos untuk mendirikan partai yang menjadi rumah politik Nahdlatul Ulama (NU).
Pada perjalanan selanjutnya partai anak kandung NU itulah yang mengantarkan dirinya jadi Presiden. Namun, seiring berjalannya waktu, Gus Dur justru didepak dari PKB.
Keluarnya Gus Dur dari partai yang didirikannya itu terjadi pada 2008.
Menurut putri Gus Dur Yenny Wahid, ayahnya dikeluarkan dari kepartaian oleh Ketua Umum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Cak Imin merupakan kemenakan Gus Dur. Keduanya terlibat konflik pada 2008 silam. Perseteruan internal itulah yang menyebabkan Gus Dur terdepak dari PKB.