“Saat ini Alhamdulilah, akses jalan lancar, juga jadi spot foto, apalagi dikunjungi warga desa lain. Kami turut senang. Ditambah lagi saat Ramadan sore, banyak sekali yang berkunjung, santai sambil menikmati suara aliran sungai,” ujar perempuan asal Desa Luragung ini.
Pengguna jalan lain, Kirom, mengenang saat jembatan roboh. Pria 48 tahun tersebut, harus kepayahan melintasi jembatan. Misalnya, dia harus melewati tangga yang disenderkan di bekas jembatan yang roboh.
“Ada teman saya hampir jatuh, tangganya kan pakai bambu dulu. Sempat hampir jatuh. Itu pengalaman pahit. Pas itu kali lagi banjir,” kenang pria yang kerap memanfaatkan jembatan untuk antar kayu itu.
Seorang warga Desa Luragung, Wati, juga pernah mengalami pengalaman menegangkan saat melewati jembatan roboh. “Saya pernah nyeberang (nyeberang sungai), kecebur, pernah. Naik tangga takut, nyeberang sungai, kecebur pernah,” ungkap Wati.
Namun, kini setelah jembatan baru telah dibangun Ganjar, dia tak pernah lagi khawatir. Usaha cuci mobil miliknya, yang berada tak jauh dari jembatan, juga makin laris. Tidak hanya warga Pekalongan yang menyucikan mobilnya, tapi juga warga Pemalang.
“Sekarang lebih ramai. Steam (usaha cuci mobilnya) lebih ramai. Orang Pemalang juga ke sini setelah ada jembatan. Lebih mudah setelah ada jembatan,” ucapnya bersyukur setelah ada jembatan baru.
Pemilik usaha sewa kamera tak jauh dari Jembatan Kali Keruh, Yoga Aji Pangestu, mengaku, saat ini usahanya makin berkembang berkat adanya jembatan baru. Sebab, tidak sedikit pelanggannya menyewa kamera untuk memotret atau mengambil gambar video di jembatan.
“Alhamdulilah, semenjak ada jembatan, jadi kayak wisata. Kaya anak muda foto di situ menggunakan jasa foto rental saya. Alhamudlilah, semenjak ada jembatan, jadi ramai. Kadang (jembatan) buat lokasi foto selfie, preweding, video cinematic. Dulu, saat jembatan roboh , usaha sewa kamera sulit. Kebanyakan dari penyewa dari Pemalangan,” kata Yoga.
Hal senada diungkapkan Husnul Hotimah, Dia amat berterima kasih kepada Ganjar karena cepat melakukan penanganan jembatan roboh. Yaitu dengan membangun jembatan yang lebih kokoh.
“Saat ini sudah dibangun, sangat membantu. Kami warga sini pasarnya lebih dekat ke Pemalang. Itu sangat membantu sekali.,” katanya.
Pengguna jalan lain, Khaerotun Nisa, juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jateng yang telah membangun jembatan.
“Senang banget bisa melancarkan akses guru yang mengajar di Pemalang. Ke pasar juga lebih lancar. Senang banget bisa foto-foto, melihat pemandangan. Terima kasih untuk Pak Ganjar dan Pemprov yang sudah bangun jembatan ini,” ucapnya.(tim)