EDITOR.ID, Kota Pasuruan,- Menjelang bulan Ramadhan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung harga bahan pokok di Pasar Besar, Kota Pasuruan, Jumat (4/3/2022). Sekaligus memantau proses pendistribusian 6 ton minyak goreng curah bagi pedagang.
Dalam peninjauan tersebut Gubernur Khofifah didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo beserta jajaran dinas terkait. Pengecekan harga daging, minyak goreng hingga bawang merah, cabai merah dan cabai rawit ditanyakan secara langsung kepada para pedagang. Fakta di lapangan menunjukan bahwa harga daging sapi maupun ayam masih dalam kondisi stabil. Tetapi harga cabai merah, cabai rawit dan bawang merah mengalami kenaikan dua sampai lima ribu per kilonya.
“Alhamdulillah, stok relatif aman meski ada beberapa kebutuhan pokok yang naik seperti cabai merah , cabai rawit dan bawang merah. Kenaikan diduga akibat faktor cuaca,” ungkap Khofifah usai peninjauan.
“Pada dasarnya harga dan supplai daging sapi stabil. Masih aman kondisinya. Harga daging sapi berada pada kisaran 100.000 hingga 120.000/kg sesuai jenis dan kualitasnya,” imbuhnya.
Di pasar tersebut Khofifah juga memantau harga tempe dan tahu. Diketahui, para pedagang lebih memilih menaikkan harga tahu dan tempe namun dengan ukuran yang sama.
“Berbeda saat di Madiun, pedagang lebih memilih harga sama , sizenya dikurangi. Namun untuk di Kediri dan Nganjuk memilih opsi seperti Kota Pasuruan, yakni size sama harga dinaikkan untuk tahu dan tempe,” terangnya.
Khofifah menuturkan, konsumsi kedelai di Jatim untuk sekitar 155ribu pengusaha tempe dan tahu memang 85% masih import dari luar negeri.
Ia pun mengusulkan solusi Food Estate yang ada di Kalimantan Tengah untuk bisa dimanfaatkan sepanjang tahun sebagai upaya sustainibility mengingat di Jatim dan beberapa daerah lain tanaman kedelei biasanya ditanam sebagai penyela. Misalnya dalam setahun dua kali tanam padi dan sekali tanam kedelai. Sehingga total produksinya tidak bisa memenuhi total kebutuhan pengrajin tahu tempe di dalam negeri.
“Kita sudah komunikasikan dengan pemerintah pusat bagaimana sustainability kedelai bisa dipenuhi oleh Pemerintah antara lain bisa menggunakan Food Estate di Kalimantan Tengah untuk didedikasikan secara kontinyu penanaman kedeleinya,” kata Khofifah
“Kedelai di Jatim seringkali ditanam selingan. Padi-padi-kedelai. Tidak seutuhnya sepanjang tahun menanam kedelai. Kalau di Food Estate bisa sepanjang tahun menanam kedelai,” tambahnya.