Jelang Pertemuan OPEC Harga Minyak Kembali Melambung

Dilaporkan Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik US$2,89 atau hampir 3,5 persen ke US$86,52 per barel di New York Mercantile Exchange.

Jakarta, EDITOR.ID,- Harga minyak dunia kembali melambung pada akhir perdagangan Selasa (4/10/2022), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi di tengah ekspektasi pemangkasan produksi minyak mentah dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+).

Dilaporkan Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik US$2,89 atau hampir 3,5 persen ke US$86,52 per barel di New York Mercantile Exchange.

Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember sebesar US$2,94 atau 3,3 persen menjadi US$91,8 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sejak awal pekan, harga minyak dunia mengalami reli lantaran pelaku pasar bertaruh OPEC+ akan mempertimbangkan pemangkasan produksi besar-besaran dalam pertemuan di Wina, Austria, pada Rabu (5/10).

Sejumlah analisis mengungkap pasokan di pasar minyak sebenarnya sudah ketat karena permintaan mulai bangkit hingga investasi.

Sumber dari kartel minyak itu menyatakan OPEC+, termasuk Rusia, sedang membahas pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari (bph). Harga minyak bahkan kian menanjak setelah Bloomberg melaporkan bahwa OPEC+ sedang mempertimbangkan pemotongan 2 juta barel per hari.

“Kami memperkirakan pemangkasan substansial akan dilakukan, yang tidak hanya akan membantu memperketat fundamental fisik tetapi mengirimkan sinyal penting ke pasar,” kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad Abdulatif Al-Fares mengungkapkan OPEC+ akan membuat keputusan yang tepat demi menjamin pasokan energi dan untuk melayani kepentingan produsen dan konsumen.

OPEC+ sendiri telah mengerek produksi tahun ini setelah rekor pemotongan diterapkan pada 2020 ketika pandemi. Pada awal September, kelompok produsen itu mengumumkan pengurangan produksi 100 ribu barel per hari untuk Oktober demi mendorong harga.

Penguatan harga minyak juga terjadi setelah indeks dolar AS terhadap sekeranjang mata uang menurun setelah pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS (The Federal Reserves) kemungkinan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: