Editor.ID – Surabaya, Propinsi  Jawa Timur (Jatim) meningkatkan kewaspadaannya terhadap Corona Virus Disease (Covid) 19. Kewaspadaan antara lain dilakukan dengan keharusan bagi pemilik fasilitas publik, seperti mall, pasar modern/mall dan tradisional, serta daerah tujuan wisata untuk menyiapkan berbagai fasilitas yang memberikan keamanan bagi pengunjung.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di sela-sela kunjungannya ke Unair Tropical Disease Center (TDC), di Kompleks Unair (Universitas Airlangga) Surabaya, Sabtu (14/3/2020).
Dalam kunjungannya, Gubernur Jatim didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjend R Wisnoe Prasetja Boedi, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, dan Pangarmada II Laksda TNI Heru Koesmanto, Sekda. Jatim, Heru Tjahjono, para Kaopd di jajaran Pemprov. Jatim, serta pimpinan BUMN di Jatim.
Keputusan tersebut, lanjut Khofifah, adalah merupakan hasil kesepakatan Rapat Forkopimda. Prov. Jawa Timur di gedung negara Grahadi beberapa waktu sebelum kunjungan ke Unair TDC.
Fasilitas-fasilitas yang harus disiapkan pemilik fasilitas publik, lanjutnya, yakni hand sanitizer tempat cuci tangan, masker, dan thermal gun. Masker diberikan bagi pengunjung yang terlihat batuk atau demam. Sementara itu, tempat-tempat publik seperti stasiun, bandara, dan pelabuhan, telah tersedia fasilitas-fasilitas tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menjelaskan dibuatnya posko-posko contingency mulai tingkat provinsi hingga tingkat desa guna memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
“Keberadaan posko tersebut juga mempercepat informasi sehingga mempercepat penangannnya,” ujarnya.
Sambil menjelaskan bahwa di Jawa Timur, posko dikomandani oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov. Jawa Timur yang sehari-sehari adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Jatim.
Di Jawa Timur, saat ini sebanyak 44 rumah sakit menjadi rujukan pertama bagi pasien suspect covid-19. Sedangkan, tiga rumah sakit menjadi rujukan utama, yaitu RSUD dr. Sutomo di Surabaya, RS. Saiful Anwar di Malang, dan RSUD Sudono di Madiun.
Menjawab pertanyaan media terkait kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, Gubernur Jatim meminta untuk ditunda dulu hingga dua minggu kedepan. (Tim)