3. Avanafil
Obat kuat pria avanafil berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke penis selama rangsangan seksual berlangsung. Peningkatan aliran darah inilah yang bisa memicu ereksi. Avanafil dijual dengan merek dagang Stendra.
Namun, obat ini tidak bisa meyembuhkan impotensi atau lemah syahwat secara permanen. Ereksi penis setelah minum obat avanafil biasanya hanya bertahan 6 jam. Anda perlu minum obat ini sekitar 30 menit sebelum berhubungan seks.
4. Vardenafil
Vardenafil dijual dengan merek dagang Levitra dan Staxyn. Obat kuat vardenafil paling ampuh jika diminum satu jam sebelum berhubungan seks. Makanan tinggi lemak akan membantu obat kuat ini lebih cepat diserap tubuh.
Sama seperti avanafil, vardenafil juga hanya memberikan efek sementara, sekitar 4-5 jam. Efek kerja obat kuuat bisa lebih lama jika tingkat impotensi yang Anda miliki masih taraf ringan atau sedang.
5. Alprostadil
Alprostadil merupakan obat kuat pria yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Melansir dari Medline Plus, alpostradil bekerja dengan cara melemaskan otot dan pembuluh darah di penis, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Dengan begitu, ereksi penis dapat terjadi.
Alpostradil tersedia dalam bentuk injeksi. Penggunaan obat dilakukan dengan cara memasukkannya ke saluran kencing untuk melebarkan pembuluh darah.
Efek samping obat kuat pria
Salah satu efek samping obat kuat dapat menyebabkan ereksi berkepanjangan
Seperti obat-obatan lainnya, obat kuat untuk meningkatkan vitalitas pria juga memiliki efek samping. Sekalipun itu obat yang diresepkan oleh dokter.
Beberapa efek samping obat impotensi yang mungkin saja muncul, antara lain:
Sakit kepala
Nyeri otot
Rasa terbakar di dada
Diare
Gangguan penglihatan
Kehilangan pendengaran
Kemerahan pada wajah
Hidung tersumbat
Ereksi berkepanjangan
Untuk itu, Anda sebaiknya tidak minum obat kuat sembarangan. Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter sebelum meminumnya, untuk meminimalisir risiko efek samping.
Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami efek samping di atas setelah mengonsumsi obat kuat pria yang dibeli di apotek maupun toko obat. Terlebih apabila mendapati adanya ereksi berkepanjangan (priapismus) serta gangguan penglihatan maupun pendengaran.
Ingat, obat kuat ini memengaruhi peredaran darah di seluruh tubuh, bukan hanya penis. Oleh karena itu, obat tersebut berisiko menimbulkan dampak berbahaya jika Anda juga sedang menggunakan obat lain.
Kecuali disarankan oleh dokter, orang yang memiliki kondisi berikut ini sebaiknya tidak meminum obat impotensi untuk mencegah interaksi obat yang menimbulkan efek samping: