EDITOR.ID, Jakarta,- Laga balas dendam Taiwan vs Timnas Indonesia sudah sangat ditunggu-tunggu para pecinta sepak bola, khususnya supporter Timnas. Pertandingan diprediksi akan berlangsung seru karena para pemain Taiwan pasti akan ngotot untuk menang dan mencetak banyak gol agar lolos ke kualifikasi.
Duel Taiwan vs Timnas Indonesia dijadwalkan berlangsung di Chang Arena, Buriram, Senin malam WIB. Duel kedua tim pada leg kedua playoff Piala Asia 2023 di Chang Arena Buriram, Thailand Senin (11/10/2021) direncanakan berlangsung pukul 20.00 WIB.
Timnas Indonesia menatap laga ini dengan modal bagus. Skuad asuhan Shin Tae berhasil mengalahkan Taiwan di pertemuan pertama dengan skor 2-1.
Tim Merah Putih memastikan kemenangan berkat gol-gol yang dijaringkan Ramai Rumakiek pada menit ke-17 dan kapten tim, Evan Dimas (51′). Sementara gol Taiwan datang dari pemain pengganti, Hsu Heng-Pin pada masa injury time babak kedua.
Kemenangan di leg pertama membuat Timnas Indonesia cukup meraih hasil imbang untuk lolos ke kualifikasi ketiga Piala Asia 2023. Evan Dimas dkk. juga bisa tetap lolos jika kalah dengan selisih satu gol tetapi dengan catatan mampu mencetak dua gol atau lebih.
Misalnya Indonesia kalah 2-3, 3-4, 4-5, dan seterusnya. Dengan demikian Indonesia berhak lolos dengan agregat gol tandang.
Timnas Indonesia dipastikan bisa tampil dengan kekuatan terbaik melawan Taiwan di laga leg kedua. Ramai, Asnawi Mangkualam, dan Ricky Kambuaya sempat mengalami masalah di leg pertama.
Ramai didiagnosis cedera ringan setelah kakinya dihajar pull besi sepatu lawan. Sementara Ricky hanya kram sesaat dan luka di kepala Asnawi berhasil dijahit.
“Alhamdulillah setelah dilakukan pemeriksaan kepada tiga pemain tersebut mereka hanya cedera ringan saja,” kata Ahmad Nizar, dokter Timnas Indonesia pada Jumat (8/10/2021) lalu.
Timnas Indonesia punya dua masalah yang harus dibenahi jelang melawan Taiwan pada leg kedua babak playoff Piala Asia 2023 di Stadion Chang Arena, Buriram, Senin (11/10/2021).
Pelatih Shin Tae Yong punya dua catatan yang harus dibenahi jelang menghadapi leg kedua.
“Pertama masalah penyelesaian akhir untuk menjadi gol masih belum oke. Lalu pemain kurang fokus hingga laga selesai yang mengakibatkan kita kebobolan,” kata Shin Tae Yong dalam laman resmi PSSI.
Sempat tertekan di 10 menit awal, selebihnya Indonesia mampu memegang kendali permainan. Kemenangan besar seharusnya bisa terjadi jika penggawa Merah Putih memiliki penyelesaian akhir yang lebih klinis.
Sedikitnya lima peluang emas terbuang sia-sia karena eksekusi yang terburu nafsu bikin gol. Di antaranya, tendangan Egy Maulana Vikri dua kali ditepis kiper begitu pula dengan peluang Syahrian Abimanyu.
“Untuk itu sisa dua hari hari latihan ini, kami akan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di tim ini,” tukas pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Meski menang di leg pertama, Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang atau minimal tidak kalah dengan margin dua gol, untuk memastikan tiket ke babak Kualifikasi Piala Asia 2023.
Sementara Taiwan membutuhkan kemenangan 1-0 karena bermodalkan satu gol tandang di pertemuan pertama.
Kemenangan Timnas Indonesia atas Taiwan dengan skor 2-1 di Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 diwarnai dengan tampilnya tiga pemain debutan.
Shin Tae-yong selaku juru taktik Timnas Indonesia langsung menurunkan tiga pemain debutan sejak awal laga.
Pemain debutan pertama adalah winger milik Persipura Jayapura Ramai Rumakiek yang baru berusia 19 tahun.
Kehadiran Rumakiek yang baru mencatatkan debutnya ini tidak butuh waktu lama untuk memamerkan kepiawaian mengolah si kulit bundar.
Rumakiek mencetak gol pembuka Timnas Indonesia di laga ini setelah menerima umpan apik dari Miftah Sani yang beroperasi di sektor kiri.
Gol yang ia cetak di menit ke-17 tersebut sekaligus menandai debut sempurnanya di skuat Garuda.
Namun Rumakiek hanya di atas lapangan hingga pertengahan babak pertama karena mengalami cedera.
Berikutnya ada pemain andalan Barito Putera Miftah Anwar Sani yang berandil dalam asisst gol Rumakiek. Sani sendiri dipercaya Shin Tae-yong mengisi posisi fullback.
Fullback yang pernah mencoba peruntungan di Liga Bosnia bersama Sloboda Tuzla bermain selama 45 menit pertama.
Sementara yang terakhir ada gelandang Ricky Kambuaya yang beroperasi di lini tengah.
Kambuaya pun mendapat menit bermain paling banyak dibandingkan dua rekannya yang sama-sama berstatus sebagai pemain debutan.
Total Kambuaya berdiri di atas lapangan selama 72 menit dan harus ditarik keluar karena sempat memegangi kakinya.
Melihat peforma tiga pemain di atas, Shin nampak puas karena mereka sanggup memberikan kontribusi maksimal.
Menurutnya kehadiran Rumakiek, Sani hingga Kambuaya membawa kualiatas tersendiri bagi permainan Timnas Indonesia. (tom)