EDITOR.ID, Purwokerto – Kalangan kanak-kanak dari berbagai daerah di Indonesia sangat banyak memiliki kemampuan dalam berolah vokal. Di antara mereka ada yang tak punya jalan mewujudkan impian untuk bisa rekaman dan merilis lagu. Menyikapi situasi tersebut, Prima Founder Records mengadakan audisi di berbagai kota di Indonesia. Untuk Purwokerto, Prima Founder Records mengajak label rekaman di kota tersebut Anugerah Records menggelar Purwokerto Starkidz. Pendaftaran ajang audisi tersebut telah dibuka sejak pertengahan Februari 2023.
Para peserta Purwokerto Starkidz akan menunjukkan kemampuannya bernyanyi di panggung yang akan digelar pada Minggu, 19 Maret 2023 di MORO Grosil & Ritel, Purwokerto. Penampilan mereka akan dinilai oleh AM Kuncoro dan Rulli Aryanto, duo pendiri Prima Founder Records.
Saat diwawancarai pada Senin (27/2/2023), AM Kuncoro mengatakan, setelah sukses melaksanakan Program Starkidz 2022 di wilayah Jogja-Solo-Semarang, Prima Founder Records menjadi yakin memperluas jangkauan Program Starkidz di kota-kota lain. Salah satunya adalah di Purworkerto. Purwokerto sebagai sebuah kota besar di Jawa Tengah, memiliki kekuatan secara geografis untuk menjadi pusat seni dan budaya di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Karesidenan Banyumas merupakan salah satu karesidenan dengan populasi terbesar di Jawa Tengah.
“Selain itu, di Purworkerto kami telah punya rule model dari Program Starkidz 2022 yaitu Yumna Starkidz yang secara lokal tidak begitu dikenal. Namun di reel dan TikTok, lagunya “Mari Menanam” banyak digunakan orang bahkan sampai mancanegara, videoklipnya ada di link berikut ini ; https://youtu.be/bNe_vmNkqyI ”, kata AM Kuncoro.
Menurut AM Kuncoro, Prima Founder Records menyadari bahwa seni dan budaya sangat penting dalam pembentukan karakter sebuah bangsa. Melalui seni dan budaya, seseorang diajarkan untuk memiliki kepekaan sosial, kecerdasan emosional, kreativitas, kemampuan menyesuaikan diri dan memiliki kemampuan tenggang rasa yang kuat. Maka pendidikan seni dan budaya sedari dini menjadi sangat penting bagi masa depan Indonesia.
Sangat disayangkan bila pendidikan seni dan budaya, terutama dalam seni musik dan vokal mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari menurunnya jumlah media yang memuat konten lagu anak dan cenderung mengutamakan konten-konten yang sedang viral atasnama jumlah peminat tanpa mempertimbangkan pengaruh negatifnya terutama bagi anak-anak yang notabene adalah generasi penerus bangsa. Akhirnya anak tidak lagi menyanyikan lagu anak, namun lagu-lagu orang dewasa yang sedang viral. Prima Founder Records memiliki keprihatinan dan memperjuangkan bangkitnya lagu anak Indonesia melalui program Starkidz. Dengan memperbanyak katalog lagu-lagu anak maka media akan memiliki banyak pilihan untuk mengangkat konten lagu anak dan merangsang kreativitas para penulis lagu anak untuk terus berkarya.