Tahun 1991, Tanri Abeng menjadi CEO di Bakrie Brothers. Di Bakrie ia coba melakukan restrukturisasi, profitisasi, dan pada akhirnya bisa menjadi perusahaan publik. Selain menjadi CEO, ia juga memegang banyak posisi senior non eksekutif di organisasi kepemerintahan dan LSM, seperti Komisi Pendidikan Nasional, Badan Promosi Pariwisata, Dana Mitra Lingkungan, Asosiasi Indonesia Imggris, Institut Asia-Australia, Yayasan Mitra Mandiri, dan sebagainya.
Tanri diangkat menjabat Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Kabinet Pembangunan VII, kabinet terakhir pemerintahan Soeharto tahun 1998. Hingga masa pemerintahan B.J. Habibie, ia tetap dipercaya di posisi jabatan yang sama dalam Kabinet Reformasi pada 25 Mei s/d 13 Oktober 1999.
Setelah Tanri tidak menjabat menteri, Tanri lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan pemikiran dan pendidikan manajemen, termasuk penulisan buku manajemen. Ia membuat buku ‘Dari Meja Tanri Abeng : Managing atau Chaos’, yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan pada tahun 2000. (tim)