Inilah Strategi Ekonomi Jokowi Yang Dahsyat

EDITOR.ID, Jakarta,- Target Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemerintahannya lima tahun ke depan untuk berjuang menekan laju angka impor dan mengekspor komodite bahan olahan mendapat dukungan. Langkah Presiden ini dinilai akan menjadikan Indonesia tidak lagi mengalami ketergantungan dari bahan baku impor yang dampaknya membuat current account deficit terganggu.

“Ketergantungan kita pada bahan baku impor membuat rupiah kita mudah tidak stabil, karena begitu pabrik membutuhkan bahan baku impor permintaan dolar pasti tinggi, saatnya sekarang kita berani mandiri mengolah komoditas kita menjadi bahan baku produksi barang,” ujar pengamat ekonomi Irvan Arifianto disela-sela mengikuti acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 yang digelar di Hotel Raffles, Kuningan CBD, Kamis (28/11/2019).

Banyak komodite mentah hasil alam Indonesia bisa diolah menjadi bahan baku. Seperti misalnya komoditas sawit yang bisa diolah menjadi biodiesel dan bahan turunan. “Ini yang harus dilakukan jika kita tidak mengalami ketergantungan impor,” tutur Irvan yang hadir di acara pidato Presiden Jokowi.

Sebelumnya saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Raffles Hotel, Jakarta, Kamis (28/11/2019), Presiden menyindir oknum-oknum yang gemar melakukan impor bahan baku. Jokowi melihat akibat ketergantungan pada impor yang berimbas pada tingginya harga komoditas barang, current account deficit jadi terganggu

Ketergantungan impor belum dapat dikurangi karena ada beberapa perusahaan yang sering impor.

“Kenapa (pengurangan impor) lama tidak kita lakukan? Ya karena kita senang impor. Siapa yang impor? Ya orang-orang yang senang impor, bapak ibu saya kira tahu semuanya.” sindir Presiden Jokowi.

“Ada yang senang impor dan tidak mau diganggu impornya, baik itu minyak baik itu LPG. Ini mau saya ganggu,” paparnya dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/11/2019).

Jokowi juga akan menindaklanjuti oknum-oknum yang gemar mengimpor tadi apabila tidak berhenti mengimpor.

Impor yang besar atas energi seperti minyak dan gas tersebut dapat mengganggu volatilitas rupiah. “Inilah yang menganggu volatilits rupiah, pertumbuhan ekonomi dan current eccount deficit kita,” katanya.

Jokowi tidak melarang impor bahkan baku, akan tetapi produk yang berasal dari bahan baku impor nantinya harus bisa diekspor.

Dalam pertemuan yang bertema Sinergi, Transformasi, Inovasi, Menuju Indonesia ini Jokowi memaparkan saat ini Indonesia memang sering mengekspor bahan-bahan mentah. “Sekarang ini yang banyak kita ekspor adalah bahan-bahan mentah, yakni timah, bauksit, nikel, dan batubara,” kata Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: