Jakarta, EDITOR.ID,- Detik-detik jelang Presiden Joko Widodo mengakhiri masa kepemimpinannya 2019-2024, Jakarta kini punya pemimpin baru. Pj Gubernur Heru Budi Hartono yang selama ini dikenal sangat dekat dan jadi orang kepercayaan Jokowi dicopot. Heru dikembalikan ke istana menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).
Penggantinya Heru Budi Hartono adalah Teguh Setyabudi. Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) ini langsung dilantik Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hari ini juga Jumat (18/10/2024) sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Teguh Setyabudi resmi ditunjuk menggantikan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Jabatan baru Teguh Satyabudi tersebut tertuang dalam Keppres No 125P tanggal 16 Oktober 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan PJ Gubernur DKI Jakarta.
Nama Teguh Setyabudi sebelumnya memang sudah terdengar dalam rapat DPRD DKI Jakarta pada September lalu. Namanya diusulkan oleh delapan fraksi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Mereka adalah Fraksi Gerindra, Golkar, PKB dan PPP, PAN, Perindo dan Demokrat, PSI, dan NasDem.
Latar belakang pendidikan
Pria kelahiran Purwokerto tanggal 8 Maret 1967 itu menempuh pendidikan dari TK sampai dengan SMA di kota kelahirannya.
Sejak SD sampai dengan SMA, dia diketahui cukup berprestasi dengan meraih peringkat (ranking) satu sampai dengan tiga. Tak hanya berprestasi di dunia akademis, Teguh juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler baik di Pramuka, OSIS, maupun Badan Perwakilan Murid.
Pada tahun 1981 dia menjadi salah satu siswa SMP yang menjadi perwakilan kabupaten untuk mengikuti Jambore Nasional Pramuka di Cibubur Jakarta.
Selepas lulus SMA pada tahun 1986 di Purwokerto, dia melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi dan berhasil diterima di Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Di perguruan tinggi, sosok Teguh Setyabudi juga dikenal bukan hanya pintar dan cerdas dalam dunia akademis yang bisa dilihat dari Indeks Prestasi (IP) yang berhasil diraih. Teguh juga dikenal aktif di organisasi kemahasiswaan, baik di Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintah (Komap Fisipol UGM) maupun di Senat Mahasiswa Fisipol UGM.
Setelah itu, Teguh melanjutkan ke jenjang S2 di bidang Teknologi Pendidikan IKIP Negeri Jakarta (Universitas Negeri Jakarta) dan S3 Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Jenjang karier
Setelah lulus S1 pada 1991, Pada tahun yang sama, dia diterima menjadi pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Departemen Dalam Negeri (Depdagri) melalui program khusus.