Inilah Loyalis dan Relawan Jokowi yang Warnai Jajaran Kabinet Prabowo

Ketum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer yang akrab disapa Noel. Kemudian loyalis Jokowi yang juga mantan politisi PDIP Maruarar Sirait. Ada juga eks PDIP Budiman Sudjatmiko. Selanjutnya Ketum Projo Budi Arie Setiadi. Ada juga relawan Jokowi untuk Indonesia Timur Amran Sulaiman yang kini menjabat Menteri Pertanian. Ada juga Aminudin Maruf Ketum Relawan Samawi. Juga ada Praktikno, Wahyu Sakti Trenggono dan beberapa relawan Jokowi lainnya.

Silaturahmi relawan dengan Presiden Jokowi di Gedung E-Convention Ancol, Jakarta, Sabtu (11/6/2022). ANTARA/HO-Relawan Muda Tim 7.

La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang istrinya Karaeng Beja. Anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore berdomisili di Bantaeng.

Di usia muda, Amran relatif mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam holding Tiran Group.

Unit usahanya antara lain tambang emas, tambang nikel, pabrik gula, distributor semen, produsen pestisi, perkebunan kelapa sawit, dan SPBU.

Amran menyelesaikan pendidikan program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada 2012. Ia pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada 2007 dan Penghargaan FKPTPI Award 2011 di Bali.

9. Relawan Jokowi Wahyu Sakti Trenggono, Ngurusi

Wahyu Sakti Trenggono adalah bendahara tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada kontestasi Pilpres 2019. Ia bersama Erick Thohir yang saat ini menjabat Menteri BUMN ditugaskan memenangkan paslon nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019.

Saat ini Sakti menjabat sebagai Wakil Menhan Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju.

Profil Sakti Wahyu Trenggono

Dikutip dari Kompas.com, Sakti mempunyai latar belakang sebagai seorang pebisnis di bidang telekomunikasi. Ia sempat berkecimpung di dunia politik sebagai Bendahara Umum Partai Amanat Nasional (PAN) saat ketua umum partai kala itu dijabat Hatta Rajasa.

Sakti mendirikan PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama pada 2007, yang berfokus dalam bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.

Sebelum mendirikan PT TRG, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) ini telah merintis PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan membangun PT Tower Bersama Infrastruktur.

Pria kelahiran Semarang ini dibesarkan di lingkungan keluarga yang sederhana. Kariernya dimulai ketika Sakti menjadi karyawan di PT Astra International Tbk lewat program Astra Basic Training atau management trainee pada 1988.

Statusnya saat itu masih sebagai mahasiswa semester akhir ITB dan belum mendapat gelar sarjana. Sakti pun ditempatkan ke dalam unit bisnis informasi teknologi. Pada 1995, Sakti pernah menjajal dunia bisnis bidang kayu, namun usahanya gulung tikar lantaran krisis tahun 1998.

Hal ini justru menjadi peluang yang dimanfaatkan Trenggono. Ia melihat di awal tahun 2000-an, Indonesia memasuki era teknologi mobile telekomunikasi yang ditandai dengan munculnya operator-operator seluler dan pengguna ponsel terus tumbuh.

Melihat peluang itu, Sakti pun mendapat sinyal kuat untuk mengembangkan bisnis di dunia telekomunikasi. Meskipun sempat diremehkan, Sakti tetap yakin membangun 70 menara telekomunikasi dalam waktu tiga tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: