EDITOR.ID, Soreang – Forum Aktivis dan Mahasiswa Nasionalis meminta ke sejumlah partai politik agar mengeluarkan calon kepala daerah Kabupaten Bandung yang berkualitas secara kinerja dan moral. Hal ini demi terciptanya kabupaten Bandung yang lebih baik.
Koordinator Forum Aktivis dan Mahasiswa Nasionalis M Ridwan mengatakan, agar bisa cepat terciptanya kesejahteraan masyarakat kabupaten Bandung maka sangat dibutuhkan calon pemimpin yang berkualitas baik secara moral maupun secara rekam jejak kinerjanya.
“Kita sangat membutuhkan pemimpin yang berbeda misalnya mampu melakukan terobosan program untuk menyejahterkan maayarakat. Namun yang lebih utama yakni pemimpin yang memiliki integritas secara moral. Tidak buruk dalam sejarah hidupnya, seperti pernah terindikasi terlibat kasus korupsi, kolusi kebijakan atau pro golongan tertentu. Karena ini bisa menghambat, ” ungkap Ridwan dalam rilisnya kepada wartawan.
Ridwan mengatakan, karena partai politik sebagai wadah untuk menjaring calon pemimpin maka harus sangat selektif sekali. “Partai politik jangan merekomendasikan calon bupati Bandung yang hanya sosok populer, banyak uang. dan krielteria dasar lainnya. Namun harus sangat selektif dalam kriteria penting,” ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan, banyak bakal calon kepala daerah yang memumpuni dalam kriteria penting untuk menjadi pemimpin di kab Bandung. Meski orang baru atau sudah berpengalaman.
” Saat kita berdiskusi dengan kawan kawan secara kualitatif bedasarkan fakta rekam jejak. Ternyata banyak calon yg mumpuni. Misalnya dari PDIP kita sebut saja Yeni Masoem, Golkar Deden Rumadji, dan lainnya. Inilah calon calon yang seharusnya direkomendasikan oleh partai politik,” ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan, orang orang yang disebutkan pihaknya dan dianggap cocok sebagai calon pemimpin kab Bandung ke depan, itu lah yang didukung Forum Aktivis dan Mahasiswa Kab Bandung.
“Kenapa harus malu mendukung orang benar. Kita ini dengan mereka yang direkomendasikan dan dianggap cocok untuk calon bupati Bandung, tidak kenal. Kami mendukung mereka bedasarkan rekam jejak bukan karena apapun,” ujar Ridwan.