Jakarta, EDITOR.ID,- Malam Nisfu Sya’ban menjadi momen penting bagi masyarakat Muslim Indonesia, untuk menghidupkan tradisi membaca tahlil. Tradisi ini telah mengakar kuat dalam budaya keagamaan di Indonesia. Setiap tahun, umat Islam Indonesia menyambut malam Nisfu Sya’ban dengan penuh kekhidmatan, berkumpul bersama di masjid atau tempat ibadah lainnya untuk membaca doa dan tahlil.
Aktivitas ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperbanyak dzikir dan berdoa, mengingatkan akan pentingnya berbuat baik kepada sesama dan memohon ampunan serta rahmat Allah swt.
Dalam rangkaian membaca tahlil, mempersembahkan pahala bacaan untuk almarhum orang tua, guru, saudara, dan seluruh umat Islam yang telah meninggalkan dunia ini.
Hal ini menunjukkan sikap kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap para leluhur dan sesama umat Islam yang telah tiada. Dengan membaca tahlil dan berdzikir, mereka berharap agar mendiang diberikan tempat yang layak di sisi Allah dan memperoleh keberkahan serta ampunan.
Tradisi membaca tahlil di malam Nisfu Sya’ban tidak hanya menjadi bentuk ibadah semata, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antarumat Islam. Dengan berkumpul bersama dalam kegiatan keagamaan ini, masyarakat Indonesia menguatkan solidaritas dan saling mendukung dalam menjalankan perintah agama.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi wadah untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan keimanan kepada generasi muda, sehingga tradisi membaca tahlil ini tetap terjaga dan dilestarikan dalam berbagai kalangan masyarakat.
Berikut ini bacaan Tahlil lengkap Malam Nisfu Sya’ban.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ الْفَــاتِحَةُ
Ila ḫadlratin-nabiyyil-musthafâ sayyidinâ Muḫammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama wa âlihi wa azwâjihi wa awlâdihi wa dzurriyyâtihi al-fâtiḫah
Artinya: “Kepada yang terhormat Nabi Muhammad ﷺ, segenap keluarga, istri-istrinya, anak-anaknya, dan keturunannya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا إِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِي وَخُصُوْصًا إِلَى مُؤَسِّسِيْ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ الْفَــاتِحَةُ