“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Diceritakan bahwa Malaikat Mikail tak pernah tersenyum semenjak Allah SWT menciptakan neraka. Begitu menyeramkannya keadaan di neraka, sehingga membuat Malaikat Mikail enggan tersenyum karenanya.
Al-Quran telah menggambarkan secara jelas dan dengan dikuatkan oleh Hadits Rasulullah SAW, apa itu neraka dan seperti apa keadaan yang ada di neraka tersebut.
Neraka digambarkan sebagai tempat pembalasan atau siksaan bagi mereka yang melakukan dosa semasa hidupnya.
Dalam surat Al-Waqiah ayat 41–44, Allah SWT menggambarkan panasnya neraka yang artinya sebagai berikut:
“Golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu. (Mereka berada) dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih, dan naungan asap hitam yang tidak sejuk dan tidak menyenangkan.”
Menurut para ahli tafsir, ayat ini menjelaskan hal-hal yang digunakan orang di dunia ini untuk membebaskan tubuh mereka dari sensasi gerah dan panas.
Air, angin, dan naungan berteduh adalah beberapa di antaranya. Ayat itu menjelaskan bahwa tidak satu pun dari barang-barang ini akan berguna bagi mereka yang tinggal di neraka.
As-Samum, istilah yang lebih dikenal untuk menyebut angin yang sangat panas, juga digunakan untuk menggambarkan angin neraka. Sedangkan airnya sangat panas, atau al-Hamim. Kemudian Al-Yahmum, atau asap neraka, adalah naungan bayangannya.
Asap hitam melambangkan naungan asap yang ada di neraka. Bahkan asap yang keluar dari api neraka begitu tebal sehingga terbagi menjadi tiga cabang.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT, yang artinya: “Pergilah menuju naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak menahan (panasnya) nyala api neraka. Sesungguhnya ia (neraka) menyemburkan bunga api bagaikan istana (yang besar dan tinggi), seakan-akan iringan unta (hitam) kekuning-kuningan.” (QS Al-Mursalat: 30-33).
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Malaikat Mikail tak pernah tersenyum. Hal tersebut diketahui saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang melakukan sebuah perjalanan isra’ dan mi’raj.
Atas izin Allah Ta’ala beliau pun menuju langit, sehingga disambutlah kedatanngannya oleh para malaikat. Namun, didapati ada salah satu malaikat yang hanya bermuka datar dan tak tersenyum sedikit pun saat kehadiran Nabi Muhammad SAW.