Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Soal Amalan Sholat dan Bacaan Doa Tertentu di Malam Nisfu Syaban

potret ustaz adi hidayat youtube adi hidayat official

EDITOR.ID, Jakarta,- Beredar luas di pesan berantai Whatsapps dan media sosial atas anjuran untuk melakukan ibadah tertentu di malam Nifsu Syaban. Diantaranya Sholat sunnah Nifsu Syaban dengan jumlah rakaat tertentu dan membaca doa dengan jumlah amalan tertentu.

Sehingga memunculkan opini dan pemahaman yang beredar di masyarakat terkait malam Nisfu Syaban yang mengharuskan sholat sekian rakaat dengan membaca surat-surat tertentu saat sholat.

Lantas sebenarnya adakah Hadis Sholat Sunah dengan Rakaat dan Surat Tertentu pada Malam Nisfu Syaban?

Ustaz kondang Adi Hidayat ikut menanggapi persoalan tersebut untuk meluruskannya. Dia menyebutkan, kebanyakan masyarakat di Indonesia salah kaprah soal pemahaman menyikapi malam nisfu syaban.

Hal itu diungkapkan Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya pada kanal Batas Narasi yang berjudul : Hadits Shahih dan Hadits Palsu Seputar Nisfu Sya’ban – Ustadz Adi Hidayat | Dalil Malam Nisfu Sya’ban, 15 Maret 2022.

Dia menjelaskan, sholat sekian rakaat dengan membaca surat-surat tertentu itu berasal dari hadis palsu.

“Ada yang mengharuskan sholat sekian rakaat, misalnya 100 rakaat, atau kurang dari itu. Dan bacaanya harus surat ini dan itu, misalnya diawali dengan surat ini dan diakhiri dengan surat itu. Harus baca ini dan baca itu, itu dalilnya dari mana? Itu saking palsunya hadist itu, itu di kitab palsunya engga ada,” ujar Adi Hidayat.

Hal ini juga disepakati oleh ulama-ulama. Sebab, dalam hadis tidak ada, alias hadis palsu.

Adapun hadits yang benar dan hukum shahih soal nisfu syaban adalah berdasarkan hadits dari Abu Musa Al Ashari.

“Nabi SAW menyampaikan bahwa Allah mengamati, bahasanya mengamati kepada hambanya di malam pertengahan syaban dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba,” ujar Adi Hidayat.

Selain itu, Adi Hidayat juga menjelaskan, Nabi tidak menyebutkan secara spesifik ibadah apa yang dilakukan di bulan Syaban.

“Amanatnya nabi tidak menyebut spesifik karena itu sahabat itu banyak beramal saja,” lanjut Adi Hidayat.

Para sahabat, kata Adi Hidayat, kemudian banyak yang melakukan solat Qiyamul Lail, Tahajud, beristighfar dan ibadah lain yang bermacam-macam.

Oleh karena itulah, Ustaz Adi Hidayat memperbolehkan jika kaum Muslim menghidupkan malam nisfu Syaban dengan berbagai ibadah sunah seperti berpuasa, sholat sunnah maupun sholat malam.

“Jadi sah-sah saja kalo siang ingin puasa, tapi jangan disandarkan pada keterangan-ketarangan hadis yang bermasalah,” tegas Ustaz Adi Hidayat. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: