Idealnya, kamu perlu menunggu 2-3 jam sehabis makan agar makanan sudah dicerna dan mengalir dari lambung ke usus halus.
Sebagai alternatif, coba tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Misalnya, menyangga kepala dengan dua bantal atau tidur setengah duduk. Ini dapat mencegah makanan naik kembali ke kerongkongan.
7. Hindari merokok dan obat pereda nyeri
Berhenti merokok selama bulan Ramadan termasuk salah satu tips yang bisa kamu coba agar maag tidak kambuh saat puasa. Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko sakit maag dan naiknya asam lambung (GERD).
Selain itu, minum obat pereda nyeri (NSAID) secara rutin juga dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang kosong selama puasa. Hal ini akan meningkatkan risiko sakit maag.
Kalau kamu mengalami nyeri dan membutuhkan obat pereda nyeri, tanyakan pada dokter terlebih dahulu. Dokter bisa memberikan obat pereda nyeri yang aman bagi lambung.
8. Kelola stres dengan baik
Menahan emosi adalah salah satu tujuan ibadah puasa. Selain menambah pahala, mengendalikan stres juga menjadi tips untuk membantu agar maag tidak kambuh saat puasa.
Pasalnya, stres berat bisa memicu asam lambung meningkat dan sakit maag kambuh. Coba kelola stres dengan beristirahat, menerapkan teknik relaksasi, serta melakukan hal-hal yang kamu sukai.
9. Istirahat yang Cukup
Cara mengatasi maag saat puasa berikutnya adalah dengan mencukupi waktu tidur, yaitu minimal 7–9 jam sehari. Bila perlu, Anda juga bisa menambah waktu istirahat dengan tidur siang selama 30 menit untuk mencegah maag kambuh
Apabila gejala maag tetap muncul, meskipun sudah menerapkan tips puasa bagi penderita sakit maag, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter. Dengan ini, dokter bisa memberikan cara mengatasi maag saat puasa yang tepat.
Jangan menunda pemeriksaan ke dokter, jika gejala maag semakin parah dan disertai dengan:
Tidak nafsu makan
Muntah
Muntah darah
Sakit perut parah
Penurunan berat badan tanpa alasan jelas. (tim)