Ikan Raksasa Oarfish Muncul di Laut Taiwan Pertanda Bakal Terjadi Gempa Dahsyat?

Ikan raksasa Oarfish yang habitat kehidupannya di dasar lautan di kedalaman 200-300 meter pada Juni 2023 dijumpai oleh para penyelam Taiwan di Kedalaman Laut Taiwan dan sempat diabadikan, videonya diunggah di akun medsos instruktur penyelam Taiwan dan viral, mitos ikan Oarfish bila menunjukkan dirinya pertanda ada bahaya, apakah ini pertanda gempa besar bakal terjadi?

Benar atau tidak diperlukan pembuktian melalui proses penelitian. Di Jepang telah mengkaji kemunculan ikan ini di 336 kasus dan 221 peristiwa gempa bumi — hasilnya Oarfish bukanlah pertanda gempa bumi.

Naiknya oarfish ke permukaan tidak lain karena proses upwelling yaitu air laut yang lebih dingin bergerak dari dasar ke permukaan sehingga ikan ini juga ikut bergerak ke permukaan.

Selain faktor upwelling juga bisa karena pengaruh arus laut yang membuat oarfish naik ke permukaan.

Berarti, terjadinya gempa bumi diikuti oleh tsunami yang sebelumnya ditandai dengan kemunculan ikan Oarfish — sampai saat ini belum bisa dibenarkan.

Yang dikatakan prediksi gempa bumi diikuti dengan tsunami yang perlu dipahami adalah bagimana mitigasi bencana itu sendiri jika bencana itu terjadi.

Kenyataan sesungguhnya daerah-daerah yang dipastikan terjadi gempa bumi diikuti tsunami karena daerah tersebut berada di lempeng yang terus bergerak sehingga gempa bumi skala besar sewaktu-waktu bisa kapan saja terjadi.

Pendapat pakar terkait kemunculan Oarfish Mitos prediksi gempa diikuti tsunami

Para ilmuwan disebut telah menyelidiki mitos tersebut dan tidak menemukan bukti yang kuat.

Namun hasilnya hingga saat ini masih sulit untuk memastikan hubungan antara kemunculan ikan Oarfish pertanda akan terjadinya gempa bumi diikuti tsunami.

Padahal di beberapa negara terutama Jepang, sudah sangat meyakini hingga menjadi mitos bahwa kemunculan ikan Oarfish sebagai pertanda bahaya besar bakal terjadi.

Dari laman Japan Times, Kiyoshi Wadatsumi, seorang pakar gempa asal Jepang juga pernah mengatakan bahwa makhluk hidup bawah laut seperti Oarfish memang sensitif terhadap perubahan alam, sehingga ada sedikit aktivitas pergeseran saja ia bisa muncul ke permukaan laut.

Namun, di sisi lain ada banyak para pakar yang masih skeptis terhadap hal ini.

Rick Feeney, dari Natural History Museum of Los Angeles menyatakan bahwa hal tersebut bisa saja hanya kebetulan belaka, makhluk hidup juga kadang mengalami tekanan dan disorientasi.

Dari laman Australian Museum, menyatakan ikan Oarfish hidup di kedalaman 200 hingga 300 meter bahkan menurut laporan lain di laman IFL Science menyebutkan Oarfish pernah ditemukan di kedalaman 1.000 meter.

“Penelitian tersebut menemukan bahwa dari 336 penampakan ikan dan 221 gempa bumi dalam jangka waktu yang sama, hanya satu penampakan yang dapat dikorelasikan,” demikian informasi yang tertulis di laman IFL Science.

Oleh karena itu tak heran kalau Oarfish ini menjadi spesies yang jarang ditemui oleh manusia atau para penyelam seperti Wang Cheng-ru lakukan baru-baru ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: