EDITOR.ID, Jakarta,- Rusia kembali mengirimkan rudal-rudalnya menghujani ibu kota Ukraina, Kiev, Jumat (25/2/2022). Rudal ini mengakibatkan ledakan besar kembali terjadi. Disana sini warga masyarakat berhamburan ketakutan. Ledakan terjadi sebanyak tiga kali di tengah kota.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyebut ledakan itu terjadi karena serangan rudal jelajah dan balistik Rusia.
“Serangan rudal jelajah dan balistik Rusia terjadi lagi di Kiev,” ujar pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina dikutip dari CNN.
Reporter CNN melaporkan satu ledakan besar terjadi dan satu dentuman keras terdengar di tengah Kota Kiev pada Jumat (25/) malam.
WNI di Ukraina Diminta Berkumpul di KBRI
Kementerian Luar Negeri RI meminta seluruh warga Indonesia yang kini berada di Ukraina untuk segera berkumpul di Kedutaan Besar RI di Ibu Kota Kiev.
Imbauan ini dikeluarkan menyusul situasi di Ukraina yang kian mencekam lantaran agresi militer Rusia kian meluas. Ledakan besar diduga berasal dari hantaman rudal Rusia kembali terdengar di Ibu Kota Kiev.
“Kami meminta mereka (WNI) untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera berkumpul di KBRI. KBRI juga membantu penjemputan bagi mereka yang kesulitan transportasi,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan pada Jumat (25/2/2022).
Sejauh ini, total ada 148 WNI di Ukraina. Judha mengatakan saat ini sudah terdapat 72 WNI yang telah menginap di KBRI.
Judha mengatakan Kemlu RI telah mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI diUkraina untuk memonitor kondisi mereka dan menjelaskan langkah-langkah perlindungan WNI.
“Mereka semua dalam kondisi selamat dan tetap tenang,” kata Judha.
Terpisah, Duta Besar RI untuk Ukraina, Ghafur Dharmaputra, mengungkapkan situasi mencekap di Ibu Kota Kiev.
“Terjadi ledakan di sana dan di sini,” kata Ghafur sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com.
Ghafur juga mengatakan telah berupaya mengumpulkan WNI yang berada di Kiev dan sekitarnya untuk berlindung di KBRI.
Namun, Ghafur tak memberikan rincian lebih lanjut perihal evakuasi WNI. Sejauh ini, ia masih terus memantau perkembangan di Ukraina.
“Pelaksanaan evakuasi masih tunggu situasi kondisi,” ucap Ghafur. (tim)