Garut, Jawa Barat, EDITOR.ID,- Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina termasuk pemimpin muda yang tegas, cerdas dan pemberani. Buktinya Ibu Wabup sangat marah besar saat mengetahui adanya aksi sweeping warung yang dilakukan sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Garut, Jawa Barat. Putri Karlina langsung panggil koordinator Ormas dan menyemprotnya.
Sweeping tersebut berujung anarkis dan viral dimedia sosial. Oknum Ormas menumpahkan minuman dan nyaris menganiaya orang yang sedang tidak berpuasa. Aksi sweeping warung nyemen di Garut, Jawa Barat, yang dilakukan oleh ormas dan tokoh agama berbuntut panjang.
Luthfianisa Putri Karlina, yang juga merupakan putri Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto ini langsun memanggil koordinator ormas yang diduga memimpin sweeping ke sejumlah warung. Pimpinan Ormas ini diminta melakukan klarifikasi.
Dalam pertemuan dengan Koordinator Ormas yang melakukan sweeping, Luthfianisa Putri Karlina naik pitam. Ia menilai dampak tindakan sweeping ormas telah merusak nama baik masyarakat Garut yang dipimpinnya. Apalagi viral di media sosial berujung anarkis.
“Ini tugas kami, cuman highlight-nya hari ini ada kekerasan yang mana ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk. Apakah sudah konek ke situ apa belum, Ceng Aam sudah konek kesitu, kalau misalkan dengan tindakan anarkis citra Garut turun kedepannya gimana?” kata Putri Karlina dalam rekaman video yang beredar tersebut.
Dalam beberapa potongan video yang beredar, Putri Karlina terlihat emosional bahkan sampai menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping tersebut terhadap warga. Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri bukanlah solusi dan dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Wabup Semprot Pimpinan Ormas yang Lakukan Sweeping
Teguran Wakil Bupati Garut itu menyebut sosok Ceng Aam yang diketahui merupakan koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Garut. Dimana Ceng Aam merupakan orang yang dianggap perlu bertanggung jawab atas aksi sweeping warung nyemen pada bulan Ramadhan.
Ibu Wakil Bupati meminta anggota Ormas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Karena apa yang mereka lakukan telah mencoreng dan memalukan warga Kabupaten Garut yang dianggap orang luar kasar.
Putri Karlina secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan yang dilakukan ormas tersebut.
“Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Ceng Aam yang mengatakan jangan sampai membuat kami bereaksi. Kalo saya mau, saya bisa meng tolol-tololin Satpol PP, saya bisa ngegoblok-goblokin orang. Tapi itu apakah citra Wakil Bupati yang bagus?” ungkapnya dengan nada kesal.
