EDITOR.ID, Surabaya,- Hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Kota Surabaya, Senin (21/2/2022) sore sejak pukul 15.00 WIB. Uniknya di beberapa wilayah, hujan deras yang mengguyur itu terdapat butiran es batu sebesar gumpalan bola kelereng.
Informasi yang dihimpun wartawan media ini, hujan es batu ini terjadi di wilayah daerah Dukuh Pakis, HR Muhammad dan sekitaran Wiyung.
Budi (46), salah satu warga di daerah Dukuh Pakis semula tidak percaya bila hujan deras yang tengah mengguyur wilayahnya itu dibarengi dengan es batu.
?Namun, saya curiga kok genteng rumah bunyinya cukup keras kayak dilempar batu. Akhirnya setelah saya keluar ternyata hujan deras campur es batu sebesar kelereng,? terangnya, Senin (21/2/2022).
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto menyebut fenomena hujan es yang terjadi di beberapa wilayah Surabaya penyebabnya adalah awan Cumolonimbus.
?Dimana puncak awan Cumolonimbus dapat menghasilkan butiran es,? tulisnya melalui pesan WhatsApp, Senin (21/2/2022) sore.
Teguh, panggilan karibnya, lebih lanjut menjelaskan ketika Downdraft (aliran udara ke bawah) dari awan Cumolonimbus cukup tinggi didukung suhu permukaan atau daratan cukup dingin, maka menurutnya hujan dari awan Cumolonimbus jatuh dalam bentuk butiran es.
Ia menambahkan sebagai syarat terjadinya awan Konvektif tercapai, sehingga membentuk awan penghujan, yakni awan Cumolonimbus yang relatif tinggi dengan ketinggian sekitar 8-9 kilometer dengan suhu puncak awan bisa mencapai -69 hingga -100 derajat celcius.
?Karena nilai reflektivitas awan penghujan pada citra radar relatif tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya nilai reflektivitasnya sekitar 50-20 dBZ. Hujan es atau juga hail adalah prespitasi yang terdiri atas bola-bola es,? tutupnya.