Himpunan Mahasiswa Islam Tolak Aksi Reuni 212!

ilustrasi acara reuni 212 beberapa tahun silam

EDITOR.ID, Jakarta,- Aksi Reuni 212 yang direncanakan sekelompok pihak memicu polemik dan kecaman di masyarakat. Meski sudah ditolak disana-sini, panitia penyelenggara tetap ngotot menggelarnya, entah apa tujuan dan motifnya.

Penolakan acara Reuni 212 terus berdatangan dari berbagai unsur masyarakat baik melalui media sosial, pernyataan sikap hingga spanduk di jalanan. Mereka menolak adanya aksi Reuni 212 karena banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.

Salah satu komponen yang menolak acara Reuni 212 adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Pj Ketua Umum PB HMI, Romadhon JASN mendukung kebijakan pemerintah DKI Jakarta untuk tidak memberikan tempat bagi acara tersebut karena sudah ditunggangi kepentingan politik.

Menurut Ketum HMI ini, langkah DKI Jakarta menolak secara tegas aksi reuni 212 sudah tepat. Masyarakat harus disadarkan supaya menghindari kerumunan.

“Hal ini selain menjadi tanggung jawab pemerintah juga menjadi bagian dari beban masyarakat sipil yang menyadari bahaya berkumpul dalam jumlah besar agar menghindari kasus COVID-19 tidak kembali melonjak,” kata Romadhon di Jakarta, Selasa (30/11/2021)

HMI Minta Pemkab Bogor dan Polres Tolak Reuni 212

Romadhon berharap penolakan ini bukan hanya datang dari DKI Jakarta, tapi datang juga dari pemerintah Kabupaten Bogor dan kepolisian untuk tidak memberi izin keramaian.

Terlebih, dia meminta agar Mabes Polri dapat berkoordinasi secepatnya untuk tidak memberi izin keramaian. Sebab di manapun reuni dilakukan resikonya juga tetap sama.

“Jangan seolah-olah ada pemberlakuan khusus atau daerah itu aman untuk berkumpul. Ini sangat berbahaya karena energi kita akan habis terkuras hanya untuk berperang dengan pandemi di setiap daerah,” kata dia lagi.

Waspadai Pandemi Varian Baru

Dia menambahkan situasi pandemi yang belum juga berakhir saat ini haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak agar menghindari melakukan kegiatan yang berpotensi mengajak banyak orang berkumpul dalam satu tempat.

Pasalnya keramaian akibat menyelenggarakan reuni 212 punya peluang besar memperburuk situasi pandemi yang belum juga usai.

“PB HMI menyarankan agar semua pihak untuk menahan diri, agenda sepenting apapun yang perlu di perhatikan adalah soal nyawa manusia. Sekian ribu orang yang meninggal akibat corona mestinya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” kata Romadhon lagi.

Hindari Kerumunan

Romadhon menyerukan agar menghindari kerumunan bukan hanya tugas satgas, publik juga harus berpartisipasi agar tidak terjadi kerumunan.

Tingginya angka vaksinasi tidak berarti bisa menggelar kegiatan sesuka hati, sebab dunia masih dihantui COVID-19, mulai dari varian delta plus hingga varian baru yang sedang muncul di Afrika.
Hal tersebut terjadi harus menjadi pelajaran bagi bangsa ini, pemerintah Indonesia dan semua komponen. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: