” Pada saat itulah kemudian yang lain bicara ada yang mau ikut dan datang maka saya katakan komunitas ini akan bisa menjadi kekuatan jejaring karena mereka berasal dari banyak tempat,” jelas Ganjar.
Hetero for Startup lahir setelah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah bersama anak-anak muda berkolaborasi membuat satu coworking space bernama Hetero Space. Hetero Space menjadi wujud konkret dari impiannya untuk memilki satu tempat yang dapat menyelesaikan berbagai kesulitan usaha.
Tempat tersebut dapat mempertemukan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar dapat berbagi pengalaman dan keluh kesah. Berbagai kegiatan kemudian dilakukan sehingga memunculkan banyak ide, banyak fasilitas, sistem, hingga metode baru yang diberikan oleh para mentor yang dihadirkan.
“Dari keluh kesah mereka ini mengerucut pada satu sikap, saya mau jadi pengusaha, punya problem skill dan knowledge maka nanti akan di-training. Saya memilih problem akses keuangan, perbankan nanti kami hadirkan, atau barangkali investor kami hadirkan sehingga mereka bisa berjumpa dan kemudian untuk bisa maju mereka butuh orang-orang untuk mendampingi. Maka tadi dicarikan mentor-mentor profesional, bukan kami. Karena mungkin kami tidak memiliki kemampuan sampai sehebat mereka (mentor). Mereka kita hire agar kemudian bisa mendampingi,” kata Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ema mengatakan, meski membangun komunitas ini dari berbagai jenis UMKM, pihaknya tetap komitmen untuk memfasilitasi kegiatan kalangan anak muda ini. Apalagi kegiatan ini sebagai upaya tranformasi untuk menciptkjan para entrepreurship baru sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Sebagai lembaga pemerintah harusĀ memfasilitasi, memberikan edukasi dan pelatihan bagi para entrepreneurship baru, sehingga harus memberikan ruang bagi mereka dan mendatangkan mentor yang sudah dinilai berhasil lebih dahulu mengelola dan mengembangkan usahanya,”paparnya (tim)