Hepatitis Misterius Serang AS, Ratusan Anak Terkapar

Hand of the sick child with saline solution with Space for text.

EDITOR.ID, Jakarta,- Amerika Serikat dihantam oleh penyebaran penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak. Para dokter sempat kewalahan dan ratusan anak-anak tumbang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Jumat (6/5/2022) mengatakan telah menemukan 109 kasus hepatitis itu pada anak-anak. Sebanyak 5 pasien dari kasus tersebut dilaporkan meninggal.

Kini Badan penanggulangan penyakit itu sedang menyelidiki ratusan anak yang tumbang oleh karena penyakit hepatitis misterius yang telah dilaporkan terjadi si seluruh dunia.

“Penyelidik baik di sini maupun di luar negeri dan di seluruh dunia bekerja keras untuk menentukan penyebabnya,” kata Jay Butler, wakil direktur penyakit menular untuk CDC.

Disebutkan, 90 persen kasus hepatitis misterius itu melibatkan rawat inap, dengan 14 persen membutuhkan transplantasi hati.

Meski demikian, mayoritas pasien yang menjalani perawatan bisa pulih sepenuhnya.

CDC mengeluarkan peringatan kesehatan minggu lalu yang memberi tahu dokter dan otoritas kesehatan masyarakat untuk mewaspadai kasus serupa.

Badan itu juga mulai memeriksa riwayat kasus hingga 1 Oktober 2021.

Lebih dari separuh kasus dinyatakan positif adenovirus 41 — virus yang biasanya berhubungan dengan gastroenteritis, tetapi bukan hepatitis pada anak-anak yang sehat.

“Karena tautan ke adenovirus, saya akan menyebutnya sebagai virus teratas dalam daftar virus yang menarik,” kata Butler.

Akan tetapi pihaknya tidak tahu apakah adenovirus itu sendiri yang menyebabkan kasus, atau apakah ada reaksi kekebalan terhadap jenis adenovirus ini.

Faktor lingkungan juga sedang diperiksa -seperti keberadaan hewan di dalam rumah – serta apakah patogen lain, seperti Covid, mungkin berperan.

Kasus adenovirus mungkin juga pulih setelah penguncian Covid menghentikan penyebaran selama beberapa tahun, atau adenovirus mungkin telah berevolusi menjadi jenis yang lebih baru dan lebih berbahaya.

Tetapi CDC mengatakan tidak percaya vaksinasi Covid yang harus disalahkan.

Sembilan kasus di Alabama yang diselidiki secara mendalam adalah di antara anak-anak dengan usia rata-rata dua tahun, terlalu muda untuk vaksinasi Covid. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: